GOSIPGARUT.ID — Pengurus Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat mengaku kecewa dengan sikap Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BPMR) Jawa Barat yang tidak bersedia melakukan audensi yang dimintakan oleh pengurus organisasi mahasiswa itu.
Koordinator aksi audensi Pengurus Badko HMI Jabar, Fajar Alamsyah, mengatakan kekecewaan pihaknya muncul setelah terjadi kegagalan audensi yang mestinya berlangsung di kantor Dinas BMPR Jabar, Kota Bandung, pada Rabu (12/4/2023).
“Saat itu sekira pukul 13.00 WIB, kami menyambangi kantor Dinas BMPR Jabar untuk melakukan audiensi, tak ada satu pun orang yang bersedia beraudensi dengan kami. Begitupun Kepala Dinas BMPR Jabar tidak ada di kantor,” ucap dia, Jumat (14/4/2023).
Padahal, menurut Fajar, tujuan pengurus Badko HMI Jabar melakukan audensi adalah sangat penting untuk menyampaikan permalasahan seputar pembangunan jalan provinsi di sejumlah daerah kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat.
“Kami pun perlu meminta penjelasan terkait beberapa data temuan yang berindikasi terjadinya kerugian negara dalam 10 paket pekerjaan senilai Rp2.478.465.905,63 seperti hasil audit BPK Provinsi Jawa Barat tahun 2021,” jelas Kabid Soskesra Badko HMI Jabar itu.
Dengan adanya persoalan tersebut, dikatakan Fajar, pihaknya menarik kesimpulan bahwa lemahnya pengawasan dan tidak kompetennya kinerja Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat membuat setiap pembangunan jalan selalu terjadi kekurangan volume dan kelebihan pembayaran miliaran rupiah.
Sehubungan keinginan audensi gagal dilakukan pada Rabu (12/4/2023), tambah Fajar, pengurus Badko HMI Jabar menjadwalkan ulang audensi dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar di waktu yang akan datang.
“Pada audensi mendatang kami minta dihadirkan Kepala Dinas BMPR Jabar, Konsultan pengawas, PPK, PPTK, Direksi Lapangan, Kepala Kepala UPTD, Inspektorat Jabar dan pihak ke-3, agar ini dibahas secara serius dan pertanyaan pertanyaan kami dijawab secara jelas,” pungkasnya. ***