GOSIPGARUT.ID — Anggota DPRD Garut dari Fraksi Partai Golkar, Hj Uum Suhartini, S. Sos, M. Si, kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD Garut periode 2019 – 2024. Seperti kiprahnya pada periode lalu (2014 – 2019), jika kembali terpilih, ia akan tetap konsisten membangun wilayah Garut Selatan yang menjadi daerah pemilihannya.
“Saya pun akan tetap konsisten memperjuangkan Garut Selatan menjadi daerah otonomi baru (DOB) yang mandiri dan berpisah dari induknya, Kabupaten Garut,” kata legislator murah senyum yang kembali mencalonkan dengan nomor urut 2 ini, Senin (18/2/2019).
Menurut mantan Camat ini, pembangunan di Garut Selatan perlu mendapat perhatian khusus dan prioritas. Makanya, jika Uum kembali terpilih menjadi anggota DPRD Garut, anggaran pembangunan untuk Garut Selatan akan didorong agar eksekutif mengalokasikannya lebih besar lagi.
“Terutama di daerah pemilihan (Dapil) Garut 3 (Kecamatan Cibalong, Pameungpeuk, Cisompet, Cikelet, Pamulihan, Pakenjeng, Bungbulang, Mekarmukti, Caringin, Cisewu, dan Talegong), pembangunan infrastruktur harus lebih diperbanyak. Baik itu anggarannya yang bersumber dari APBD Kabupaten Garut, APBD Provinsi Jawa Barat, maupun dari APBN,” ujar Uum.
Dalam hal pembangunan infrastruktur di Garut Selatan, diakui dia, sudah banyak yang dilakukan pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat serta dalam prosesnya melibatkan Uum sebagai pengaju atau pendorong. Salah satunya adalah pembangunan bentangan jalan lintas selatan, di mana ia yang ikut menyampaikan aspirasi masyarakat ke pemerintah pusat.
“Pembangunan infrastruktur lainnya yang sudah dibangun di Garut Selatan selama saya menjadi anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Garut, sebanyak 376 titik. Ini fakta, bukan baru janji. Insya Alloh, di periode kedua, titik-titik pembangunan infrastruktur itu akan semakin banyak,” kata wanita yang memiliki panggilan Eyang Putri dari Kandangwesi ini.
Uum menerangkan, titik pembangunan infrastruktur yang sudah diberikan bagi warga Garut Selatan paling banyak adalah sarana penyediaan jaringan air bersih dan MCK-nya. Kemudian, jembatan gantung, jalan lingkungan, tembok penahan tanah (TPT), dan seni budaya untuk melestarikan budaya lokal daerah Garut Selatan.
“Mengapa penyediaan jaringan air bersih dan MCK yang diperbanyak? Alasannya, karena saya sangat mengutamakan bidang ‘toharoh’ (bersuci) bagi umat muslim khususnya, dan umumnya bagi masyarakat agar berperilaku hidup bersih, sehat, dan sejahtera,” pungkasnya. (Fj/Yus)