Jawa Barat

Bey Machmudin: Sejak Januari hingga Maret Sudah 105 Orang di Jabar Meninggal Dunia Akibat DBD

×

Bey Machmudin: Sejak Januari hingga Maret Sudah 105 Orang di Jabar Meninggal Dunia Akibat DBD

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. (Foto: Istimewa)

GOSIPGARUT.ID — Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengungkapkan, sejak Januari hingga Maret ini sudah 105 orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD).

Merespon situasi ini, kata dia, Pemprov Jabar melakukan rapat penanggulangan DBD bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan bupati serta walikota yang memiliki kasus tertinggi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 25 Maret 2024.

Salah satu hasilnya, memassifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M Plus harus dilakukan bersama-sama guna menekan angka kasus DBD di Jawa Barat.

“Juga kami meminta kepala daerah turun ke lapangan, bersama masyarakat membersihkan sarang nyamuk. Per 25 Maret ini, terjadi 11.729 kasus dan meninggal 105 orang,” ujar Bey.

Baca Juga:   Dukung Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23, Bey Machmudin Ajak Nonton Bareng

Ia melanjutkan, sejauh ini kasus DBD tertinggi di Jawa Barat yakni di Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bogor.

Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk tidak segan memeriksakan anggota keluarganya bila menemukan gejala seperti DBD. Terlebih saat ini sudah tersedia alat rapid test khusus di Puskesmas.

“Kesiapan sosialisasi kesehatan dan NS1. Alat yang mengetahui secara cepat apakah seseorang DBD atau tidak. (Berupaya) Bagaimana menekan kematian dan kasusnya,” ucap Bey.

Baca Juga:   Salah Seorang Pemeran Video Syur "Vina Garut" Meninggal Dunia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, Jawa Barat menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat dalam penanganan DBD.

Beberapa kebutuhan logistik seperti NS1 dan larvasida lanjut Imran sudah disalurkan, guna menekan angka kematian di Jawa Barat.

“Jawa Barat menjadi utama. Penduduk banyak sehingga risiko tinggi. Jadi kita harus mitigasi,” ucapnya.

Sementara mengenai progres pengembangan nyamuk wolbachia yang disebut-sebut mampu memusnahkan DBD, Imran mengatakan program tersebut sedang berjalan di lima kota yaitu Bontang, Kupang, Semarang, Jakarta Barat, dan Kota Bandung.

Baca Juga:   Pemprov Jabar Siapkan Dana Insentif Tambahan bagi Para Camat yang Sukses Lakukan Ini

Di Kota Bandung sendiri, lanjut dia, baru dikembangkan di satu kecamatan yakni Ujungberung.

“Kita lihat, kalau bagus kita kembangkan. Maksudnya kembangkan ini adalah kesiapan telur. Pabrik baru ada tiga. Yang sudah siap dua dan satu lagi baru dipersiapkan. Yang sudah siap (produksi telur wolbachia) Salatiga dan Jogja (DIY). Bali sedang dipersiapkan,” tandasnya. (IK)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *