.png)
GOSIPGARUT.ID — Festival Baso Aci kembali digelar di Kabupaten Garut. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (mulai 17 hingga 19 Maret 2023) di Alun-alun Kabupaten Garut itu, melibatkan sekitar 60 tenant (penyewa).
Penanggung Jawab Festival Baso Aci, Aceng Hilman Umar Ansory, menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung penuh terhadap kegiatan masyarakat yang meningkatkan perekonomian. Ia menuturkan, bahwa Indonesia masih bisa bertahan ketika dilanda resesi ekonomi global karena banyaknya para pedagang kecil, dan masyarakat yang ingin membeli dagangan dari para pedagang kecil.
“Karena dengan ekonomi kerakyatan itulah kita bisa bertahan walaupun ada resesi ekonomi global. Karena kalau perusahaan-perusahaan besar saja yang kemudian menjadi sebuah penopang negara, maka ketika dilanda resesi ekonomi pasti ekonomi negaranya ambruk,” ucapnya, Jumat (17/3/2023)
Aceng menerangkan, Festival Baso Aci ini merupakan salah satu cara untuk mengangkat perekonomian masyarakat agar semakin naik, salah satunya melalui makanan khas Garut yaitu baso aci.
“Mudah-mudahan kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan, harus terus ditingkatkan, dengan berbagai macam kegiatan yang mampu memacu perekonomian masyarakat,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Direktur Vortable, Dhani Omar Dhien mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan kesempatan bagi pihaknya untuk menggelar acara ini mulai Jum’at 17 Maret hingga Minggu 19 Maret 2023.
“Ini adalah event yang memang dibuat untuk menjadi event tahunan, sehingga bisa dianggap sebagai event munggahannya orang Garut. Jadi ke depan orang-orang bukan dari Garut saja tapi juga dari luar kota sudah tahu bahwa ketika mau masuk bulan puasa atau bulan suci Ramadan, di Garut itu pasti ada yang namanya Festival Baso Aci,” ucapnya.
Dhani menyampaikan, dalam dua kali pelaksanaan Festival Baso Aci sebelumnya, dapat diketahui bahwa masyarakat sudah banyak mengenal tentang baso aci, yang saat ini sudah bisa dianggap makanan khas dari Kabupaten Garut. Mulai dari yang tadinya dijual secara langsung dan kini sudah banyak dijual dalam bentuk kemasan bahkan diekspor ke luar negeri.
“Nah harapannya teman-teman baso aci ini yang kita tahu bahwa penggemarnya sangat banyak. Itu bisa terlihat dari pengunjung kami dari yang event pertama di 2019 ada di sekitar 40 ribu pengunjung, dan di 2022 kemarin naik menjadi 70 ribu pengunjung selama 3 hari,” ucapnya.
Dhani berharap, kegiatan ini kedepannya dapat mengangkat kuliner dari Garut, sehingga para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Kabupaten ini dapat terus didukung dan disokong oleh pemerintah daerah maupun sponsor.
“Pada tahun 2019, Festival Baso Aci menghadirkan 40 tenant, kemudian meningkat di tahun 2022 menjadi 50 tenant, dan meningkat lagi di tahun 2023 sebanyak 60 tenant. Pelaku usaha yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini lebih dari 200, yang terdiri dari kategori legend, hits, dan kategori new comers atau pendatang baru,” pungkasnya. (Yan AS)
