GOSIPGARUT.ID — Simpul Aktivis Angkatan 98 (Siaga 98) bependapat bahwa langkah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang belum mengumumkan koalisi partai politik dan calon presiden-wakil presiden pada HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10 Januari 2023) adalah keputusan yang cukup baik.
Koordinator Siaga 98, Hasanuddin, melalui keterangan tertulisnya Rabu (11/1/2023) mengatakan langkah Megawati itu merupakan keputusan dalam menghormati proses Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2024 karena tahapan pendaftaran capres-cawapres baru di bulan September 2023.
“Sebagai partai pemenang pemilu, langkah ini juga untuk menghormati kader partainya yang saat ini menjadi Presiden RI (Ir. Joko Widodo), sebab tak etis mengumunkan calon presiden-wakil presiden belum pada waktu pendaftarannya,” kata dia.
Menurut Hasanuddin, etika politik Megawati itu patut dicontoh partai koalisi pendukung Presiden-Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin saat ini. Sebab partai politik melalui DPR dan pemerintah telah menyetujui jadwal dan tahapan Pemilu 2024, dan seharusnya partai politik tersebut mengikuti prosedur yang sudah disepakatinya.
“Dalam hal partai politik telah memutuskan capres-cawapresnya sebelum tahapan yang disepakati itu adalah soal keputusan internal partai politik bersangkutan, dan tak ada relevansinya dengan publik dan pemilih karena capres-cawapres tersebut belum resmi dan masih dapat berubah-ubah,” tandas dia.
Koordinator Siaga 98 itu juga berpendapat bahwa sikap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sebagai pemegang mandat partainya untuk memutuskan capres-cawapres selain menghormati proses pemilu dan etika politik partai politik pendukung pemerintah, juga demi menjaga stabilitas politik menjelang Pemilu 2024.
“Sebab mengumumkan nama capres-cawapres serta koalisi partai sebelum waktunya, berpotensi menimbulkan kegaduhan (akibat kampnye dan penggalangan pendukung sebelum waktunya) yang kontra pruduktif bagi kerja-kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam pemulihan ekonomi pasca bencana Covid-19 dan krisis perekonomian global dan pangan akibat situasi politik internasional yang serba tidak menentu pasca perang Rusia-Ukraina,” beber Hasanuddin.
Ia menyampaikan, yang menarik dari HUT ke-50 PDI Perjuangan adalah tanpa mengundang partai politik lain dalam peringatannya.
“Sikap ini menandaskan PDI Perjuangan sebagai partai politik yang mandiri dan punya kepercayaan diri tinggi menjelang Pemilu 2024, juga menyiratkan sindiran kepada partai politik lain, khususnya partai politik koalisi pemerintahan yang seringkali tidak konsisten mendukung pemerintah (Jokowi-Ma’ruf Amin),” ucap Hasanuddin.
Ia menambahkan bahwa pihaknya optimis PDI Perjuangan akan mengumkan capres-cawapres serta partai koalisinya sesuai tahapan Pemilu (September 2023) demi menghormati prosedur tahapan dan jadwal pemilu dan kader partainya Ir. Joko Widodo yang saat ini menjadi Presiden RI.
“Hal ini menandaskan PDI Perjuangan masih 100 persen mendukung Jokowi bersama Ma’ruf Amin menjalankan roda pemerintahan,” pungkas Hasanuddin. ***