GOSIPGARUT.ID — Video puluhan warga yang tengah berada di sebuah ruangan kantor dan meneriakan tuntutan agar Kepala Desa (Kades) Cisewu, Cecep Supriadi, mundur dari jabatannya viral di media sosial saat ini.
Dipimpin seorang pria, yang kemudian diketahui sebagai tokoh masyarakat Desa Cisewu, puluhan warga itu berteriak: “Kami atas nama warga Desa Cisewu meminta kepada Cecep Supriadi supaya mundur…!”
Video tersebut menyebar menyusul terjadinya aksi demonstrasi emak-emak Desa Cisewu yang menuntut agar Cecep Supriadi mengundurkan diri karena dianggap telah melakukan sejumlah “dosa” yang merugikan masyarakat.
Di antara “dosa” Cecep Supriadi itu adalah menguasai dan belum merealisasikan dana desa (DD) tahap dua dan alokasi dana desa (ADD) bulan bulan September-Oktober 2024 sesuai peruntukkannya senilai Rp415 juta.
Bahkan kasus terakhir, Cecep Supriadi juga mencairkan dana bantuan dari Pemprov Jabar berupa Insfrastruktur Pedesaan (IP) sebesar Rp130 juta ditambah ADD Rp16 juta tanpa melibatkan bendahara dan sekdes, serta belum merealisasikan sesuai peruntukannya.
Cecep Supriadi juga dianggap melanggar norma dan etika sebagai pejabat publik, karena telah menjatuhkan talak kepada istrinya dengan cara tidak ma’ruf (baik), yaitu melalui perantara orang lain.
Aksi demonstrasi emak-emak itu berlangsung di kantor Desa Cisewu pada Senin (23/9/2024). Setelah terjadinya aksi tersebut juga sebagai respon terhadap sejumlah aksi serupa yang digelar sebelumnya, BPD Cisewu kemudian menggelar musyawarah luar biasa.
Memang di kabupaten garut kebanyakan kadesnya seuenak dewe, seperti di desa singajaya kec singajaya. Pembangunan gak ada, Uang DD gak jelas kemana, tapi yg bikin heran kenapa pihak terkait pada diam. ?