GOSIPGARUT.ID — Bupati Rudy Gunawan menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah mengalokasikan dana sekitar Rp760 miliar lebih untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Garut.
Dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023), Rudy menyampaikan bahwa anggaran tersebut berasal dari berbagai dinas di Kabupaten Garut. Meski angka itu dianggap signifikan, ia mengakui bahwa jumlah tersebut sebenarnya masih kurang dan seharusnya sekitar Rp1 triliun.
“Garut menganggarkan sekitar Rp760 miliar lebih, memang itu tidak cukup dan harusnya kita sekitar angka Rp1 triliun,” ucap Rudy.
Ia mengungkap hal itu menanggapi supervisi dan mitigasi yang disampaikan oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan, mengenai anggaran yang digunakan dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem.
Rudy menjelaskan bahwa dana sekitar Rp1 triliun yang diajukan sebenarnya tidak akan mencukupi untuk menangani kemiskinan ekstrem di Kabupaten Garut. Ia menjelaskan bahwa sebagian dari anggaran tersebut digunakan untuk mendukung program Gentra Karya, di mana satu individu dari setiap kecamatan di Kabupaten Garut diberikan peluang untuk bekerja di Jepang.
Program ini dirancang untuk membantu masyarakat miskin dengan memfasilitasi proses pemberangkatan dan pelatihan.
“Karena (masyarakat) miskin dibantu lah oleh kita proses pemberangkatannya, dan sekarang pun mereka masuk di diklatnya atau BLK Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Garut. Jadi itu tidak ada anggaran untuk perjalanan dinas kami, (melainkan) untuk mengatasi kemiskinan. Nah tentu kita bekerja sama dengan BP2MI dalam rangka pemberangkatannya,” terang Rudy.