GOSIPGARUT.ID — Pegiat sosial di Kabupaten Garut, Hasanuddin, menilai bahwa para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut miskin empati. Di saat warga rumahnya dirobohkan rentenir, mereka diam saja.
“Hingga saat ini baik Bupati maupun Wakil Bupati Garut tidak bertindak apapun, atau setidaknya mendatangi lokasi kejadian perobohan rumah tersebut,” kata eks aktivis ’98 itu melalui siaran pers, Rabu (21/9/2022).
Hasanuddin menuturkan, sebagai bukti kalau para pejabat Garut berempati terhadap warga yang menjadi korban perusakan rumahnya, semestinya pejabat itu menemui korban. Soal rentenir adalah persoalan sosial, tidak semata soal hukum.
“Warga yang terjerat rentenir akibat sulitnya mengakses modal dan pinjaman. Padahal urusan ini merupakan kewajiban pemerintah bersama perbankan daerah,” tandas dia.
Menurut Hasanuddin, di saat Bupati Garut sibuk ke luar negeri (Italia, entah untuk tujuan apa), semestinya Wakil Bupati Helmi Budiman memperlihatkan keberpihakannya kepada warga. Berbeda dengan Kapolres Garut yang cepat tanggap, responsif, dan berpihak.
“Kami mengapresiasi langkah Polres Garut yang sudah menginisiasi membangun rumah warga korban perusakan oleh rentenir melalui program rutilahu. Dan kami menyayangkan tidak adanya langkah institusional dari Pemkab Garut dalam menghadapi rentenir ini,” tutup dia. ***