GOSIPGARUT.ID — Dua pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut terkena rotasi jabatan. Pelantikan rotasi tersebut dilakukan Bupati Rudy Gunawan di Lapangan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Senin (23/10/2023).
Mengacu pada Keputusan Bupati Garut Nomor: 800.1.3.3/Kep.1047-BKD/2023, kedua pejabat yang dirotasi itu adalah Ir. Beni Yoga Gunasantika, MP yang semula sebagai Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) dirotasi menjadi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Kadiskanak).
Selanjutnya, Ir. Haeruman, MP semula sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dirotasi menjadi Kepala Dinas Pertanian (Kadistan). Jabatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan yang ditinggalkan Haeruman, saat ini belum terisi.
Bupati Rudy Gunawan menyampaikan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik dan mendorong mereka untuk segera melaksanakan tugas dan fungsi mereka dengan baik.
Bupati juga menyoroti pentingnya pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Garut. Meskipun terdapat perusahaan swasta yang maju di sektor ini, terutama produksi domba Garut di Kecamatan Malangbong.
Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan peternakan rakyat, termasuk sapi, kerbau, itik, dan lain sebagainya.
“Yang harus diurus oleh saudara selain perusahaan swasta adalah bagaimana mengembangkan peternakan rakyat, saya mencoba waktu itu mengurus bahwa Garut sebagai wilayah bibit untuk domba Garut, dan tentu bukan domba saja tetapi sapi, kerbau, juga itik dan lain sebagainya,” ucap Rudy.
Selain itu, Bupati juga menekankan perlunya upaya terus-menerus di bidang perikanan. Kabupaten Garut memiliki potensi ikan, khususnya ikan nilem di daerah Tarogong. Rudy berharap agar Balai Benih Ikan (BBI) dapat menjadi lebih maju.
“Kita mempunyai berbagai macam, tapi BBI (Balai Benih Ikan) kita tidak pernah maju malahan rugi. Tentu saya berharap ini bisa menjadi perhatian kepala dinas yang baru untuk menjadikan Garut sesuatu yang baik di masa yang akan mendatang” katanya.
Dalam konteks pertanian, Rudy mengungkapkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Garut mengalami peningkatan. Meskipun demikian, ia mengkritisi bahwa penurunan angka kemiskinan di daerah tersebut tidak sepenuhnya disebabkan oleh kenaikan NTP.
Ia menekankan perlunya fokus pada substansi terkait pendapatan per kapita di Kabupaten Garut untuk mengatasi tantangan ini di masa yang akan datang.
“Alhamdulilah akhirnya kita mendapatkan sesuatu yang baik. Kita mampu untuk mengendalikan inflasi dan menjadi yang terbaik di Indonesia tapi substansi yang berhubungan dengan pendapatan per kapita ini menjadi persoalan di Garut,” pungkasnya. (Yan AS)