GOSIPGARUT.ID — Komisi V DPRD Jawa Barat menyoroti dukungan anggaran dari Pemprov Jabar kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang belum optimal. Contohnya, bantuan keuangan untuk RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, hanya sebesar Rp5 miliar untuk menutup biaya kesehatan warga miskin.
“Biasanya sudah habis pada pertengahan tahun, karena jumlah pasien yang dilayani sangat banyak, terutama warga yang menggunakan SKTM (surat keterangan tidak mampu) yang bukan peserta BPJS Kesehatan PBI,” kata anggota Komisi V DPRD Jabar Asep Wahyuwijaya.
Ia juga menyoroti minimnya jumlah RSUD yang ada saat ini dinilai tidak seimbang dengan jumlah penduduk dan luas wilayah di Jabar.
Asep mengaku sudah mengusulkan penambahan RSUD untuk aksesibilitas pelayanan kesehatan, khususnya masyarakat yang jauh dari pusat kota.
“Saat ini baru ada enam RSUD, di antaranya di RSUD Pameungpeuk, Garut; RSUD Al Ihsan, Kabupaten Bandung; RSUD di Jampang Kulon, Sukabumi; dan RSUD Cimahi,” ujar dia.
Menurut Asep, Dinas Kesehatan Jabar harus aktif meminta penambahan RSUD kepada Gubernur, terutama di wilayah dengan penduduk yang padat, seperti Kabupaten Bogor. Idealnya, jumlah RSUD yang dimiliki provinsi 10-15 unit.
Isu mengenai peningkatan layanan kesehatan ini lebih krusial dan langsung dirasakan masyarakat dibandingkan dengan program-program di sektor lainnya.
“Peningkatan pelayanan kesehatan ini lebih krusial dan mendesak. Karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat,” ungkap dia. (dtc/Fj)