Berita

Dinilai Berhasil Selama Setahun Berjalan, Program Harum Madu di Garut Diminta Diterapkan Masyarakat

×

Dinilai Berhasil Selama Setahun Berjalan, Program Harum Madu di Garut Diminta Diterapkan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Lahan demplot "Harum Madu" yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Mekarwangi, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut. (Foto: Galih Pawarti)

GOSIPGARUT.ID — Program Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu (Harum Madu) yang sudah berjalan sejak tahun 2023 di Kabupaten Garut dinilai cukup berhasil. Terdapat 328 dari 421 desa atau sekitar 80 persen masyarakat desa menjalankan program pemanfaatan lahan rumah dengan ditanami komoditas pangan untuk kebutuhan keluarga.

Untuk itu, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut meminta masyarakat menerapkan Program Harum Madu dengan menanam komoditas pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga maupun menjualnya sehingga mendapatkan penghasilan tambahan.

“Program Harum Madu ini terus kita dorong pelaksanaannya, jangan sampai berakhir. Untuk itu kita terjunkan petugas lapangan untuk memberikan penyuluhan dan dilaporkan tiap bulan,” kata Kepala Dispertan Kabupaten Garut Beni Yoga, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga:   Menhub Budi Karya Mengaku Terkesima dengan Produk Kulit Garut: Nyaman Dipakai dan Keren

Ia menyampaikan, Program Harum Madu yang dicanangkan Dispertan Garut itu dilakukan secara berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Garut terkait upaya pemanfaatan Dana Desa untuk menunjang program itu.

“Jadi ada ada dana desa untuk ketahanan pangan kita dorong itu agar seluruh desa menyediakan untuk Program Harum Madu, sekarang 80 persen sudah melaksanakan, 20 persen lagi berjalan,” ujar Beni.

Ia menuturkan, tujuan Program Harum Madu yang melibatkan masyarakat itu untuk pemanfaatan lahan menjadi produktif yang hasilnya untuk kebutuhan pangan mereka sendiri.

Baca Juga:   BPD Cimaragas Minta Bupati Garut Memberhentikan Suherman dari Jabatan Kades

Manfaat lain dari hasil tanam itu, kata Beni, bisa menghemat pengeluaran biaya kebutuhan pangan keluarga, karena sudah tersedia di pekarangan rumah, di antaranya cabai, bawang, tomat, ubi, dan sejenis sayuran lainnya. “Ketika kemarin harga cabai di atas rata-rata, mereka tidak tergantung membeli cabai ke pasar, tapi sudah ada kebutuhannya di pekarangan rumah,” ungkapnya.

Beni menyampaikan alasan lain Dispertan Garut terus menggelorakan masyarakat untuk menerapkan Program Harum Madu, karena bisa memberikan manfaat secara ekonomi yaitu komoditas yang ditanam ternyata sudah memenuhi kebutuhan keluarga.

Hasil panen yang melimpah di pekarangan rumah itu, kata dia, seperti jenis cabai, bawang merah, bawang daun, dan sayuran dikumpulkan oleh masyarakat lalu dijual ke pasar, hasilnya untuk dipergunakan kebutuhan mereka dalam menjalankan Program Harum Madu.

Baca Juga:   Harum Madu Menyebar di 42 Kecamatan, Solusi Inflasi dan Pemenuhan Pangan di Garut

Beni berharap Program Harum Madu bisa dijalankan di seluruh desa, dan terus berkelanjutan yang akhirnya sesuai tujuan memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dan bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat desa.

“Targetnya ada penumbuhan usaha ekonomi produktif supaya tumbuh ekonomi di tingkat desa, sehingga ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, bisa menurunkan inflasi,” kata dia. (Ant)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *