GOSIPGARUT.ID — Akhir-akhir ini ada kejadian langka di sekitar kawasan Puncak Sagara, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut. Warga sekitar banyak memergoki monyet yang turun gunung dan berkeliaran di perkebunan milik warga.
Hal itu tentu menjadi pemandangan langka karena selama ini belum pernah ada monyet dari Gunung Sagara turun apalagi sampai berkeliaran di perkebunan.
Seperti dituturkan oleh Engkos (55) seorang petani asal Desa Sagara, Kecamatan Sucinaraja, kepada GOSIPGARUT.ID, Sabtu (24/6/2023).
“Dari dulu tidak pernah ada monyet dari Gunung Sagara yang turun, anehnya sejak Puncak Gunung Sagara viral dan banyak pengunjung yang datang monyet- monyet itu turun gunung,” ungkapnya.
Engkos menduga, turunnya monyet dari Gunung Sagara imbas banyaknya pengunjung yang naik ke Puncak Sagara dan kurangnya makanan di hutan.
Sepengetahuan dia, sejak dulu kawasan Gunung Sagara itu disebut “leuweung tutupan”. Artinya hutan yang sangat tertutup dan jarang ada orang yang naik apalagi sampai ke puncaknya. Namun sejak viral karena dari Puncak Sagara bisa melihat pemandangan yang indah, jadi banyak orang berkunjung.
“Namun imbasnya justru monyet banyak yang turun,” cetus Engkos.
Akibat banyaknya monyet yang berkeliaran dan merusak tanaman warga, Engkos terpaksa menyewa lahan pertanian di tempat lain seperti di Desa Sindangprabu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.
Puncak Sagara adalah sebutan untuk puncak Gunung Sagara yang ada di Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut.
Pengunjung yang naik ke Puncak Sagara akan disuguhi view yang sangat eksotik karena dari ketinggian 2.132 meter bisa melihat Kawah Talaga Bodas dan Gunung Galunggung.