Berita

Garut Berpeluang Penuhi Pasar Bawang Putih di Dalam Negeri

×

Garut Berpeluang Penuhi Pasar Bawang Putih di Dalam Negeri

Sebarkan artikel ini
Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam acara ”Tanam Perdana Bersama Bapak Bupati Pengembangan Budidaya Bawang Putih kerjasama PT Aghra Putra Semesta dengan Koperasi Usaha Bersama (KUB) Maqbul Tani”, di Desa Cigadog, Kecamatan Sucinaraja, Jum'at (10/5/2019). (Foto: Yuyus YS/GosipGarut)

GOSIPGARUT.ID — Peluang pemasaran bawang putih di Indonesia dinilai masih sangat bagus, kebutuhan bawang putih di Indonesia baru terpenuhi 14% petani lokal. Sedangkan sisanya sisanya masih mengandalkan impor.

Hal itu diutarakan Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam acara ”Tanam Perdana Bersama Bapak Bupati Pengembangan Budidaya Bawang Putih Kerjasama PT Aghra Putra Semesta dengan Koperasi Usaha Bersama (KUB) Maqbul Tani”, di Desa Cigadog, Kecamatan Sucinaraja, Jum’at (10/5/2019).

Seperti diketahui, saat ini harga bawang putih melonjak di pasaran mencapai harga Rp100 ribu per kilogramnya, sehingga membuat beberapa petani melirik sayuran yang berbau khas ini, termasuk di Desa Cigadog.

Baca Juga:   Gedung BJB Kadungora Diresmikan, Bupati Berharap PDRB Garut Meningkat

Bupati Rudy Gunawan mendorong para petani untuk kembali menanam bawang putih yang biasanya diimport dari luar. “Jadi komoditi bawang putih ini cukup menjanjikan juga nilai ekonomisnya lebih besar dan kebutuhannya lebih banyak,” katanya.

Peluang ini, imbuhnya, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani-petani yang ada di Kabupaten Garut, di mana saat ini petani di Garut sudah mulai banyak menanam bawang putih, seperti Cikajang, Leles, Cilawu, dan sekarang di Sucinaraja.

“Kalau hari ini bawang putih harganya Rp40 ribu saja, kalau petani dapat 5 ton bisa untung Rp150 juta, dan ini sangat menjanjikan bagi para petani,” ujar Rudy.

Baca Juga:   Bupati Garut: Alokasi BTT Lebih Diarahkan ke Pengadaan Alat Kesehatan

Cigadog sendiri, sebut Bupati, merupakan salah satu sentra penghasil bawang putih sejak dulu. Kejayaannya sebagai sentra penghasil bawang putih tenggelam kala terkena abu vulkanik dampak meletusnya Gunung Galunggung tahun 1982.

”Saat ini merupakan waktunya kembali meraih kejayaan petani bawang putih yang dilakukan oleh petani- petani muda desa Cigadog,” ujar Rudy, seraya berharap, kerjasama antara importir seperti PT Aghra Putra Semesta saat ini bisa dimanfaatkan para petani.

Dengan kerja sama ini, tegas dia, dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Garut.

Sementara itu, Ketua KUB Maqbul Tani, Mugni, melihat potensi pemasaran kebutuhan bawang putih terbuka lebar mengingat kebutuhan bawang putih di Indonesia masih besar.

Baca Juga:   Bupati Garut Ajak Warga untuk Bijak Menanggapi Hasil Pemilu

Sebagai petani muda ia berharap mengembalikan kejayaan dulu dengan menggiatkan para petani bawang putih, dan menjadi salah satu pemasok bagi kebutuhan bawang putih di Indonesia.

Direktur PT Aghra Putra Semesta, Ristanto Sumarsono, mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan petani Garut, khsususnya Cigadog, dengan memberikan bantuan mulai dari bibit hingga pupuk. Adapun rencana areal tanah yang akan ditanami seluas 42 Ha di Kecamatan Sucinaraja. (Yuyus)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *