GOSIPGARUT.ID — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia menyatakan jumlah pemantau pemilu independen yang ada di Jawa Barat masih kurang.
Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo, mengatakan jumlah TPS di Jabar ada 138.144, tapi jumlah lembaga pemantau independen yang melakukan pengawasan Pemilu di Jabar hanya tiga.
“Lembaga pemantau pemilu yang ada di Jabar jumlahnya tak sebanding dengan jumlah pemilih yang mencapai 33 juta,” ujar dia.
Ratna berharap kedepannya akan semakin banyak lembaga pemantau pemilu di Jabar supaya bisa mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu.
“Apabila semakin banyak masyarakat yang terlibat pengawasan maka bisa memperkecil ruang untuk yang akan curang,” ucapnya.
Menurut Ratna, pada Pemilu 2019 di Jabar kemungkinan tidak akan terlalu banyak diawasi oleh lembaga pemantau pemilu karena hingga saat ini masih sedikit lembaga pemantau independen yang mendaftar ke Bawaslu untuk turut serta dalam membantu pengawasan pesta demokrasi di tatar Pasundan itu.
“Jabar itu menjadi titik yang sangat kami perhatikan, dan pemilihnya paling banyak dibanding provinsi lain yakni ada 33 juta,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku khawatir kondisi ini akan berdampak terhadap kurang maksimalnya pengawasan pesta demokrasi tersebut dan minimnya pemantau bisa memberi kesempatan yang lebih besar bagi kontestan untuk berbuat curang.
Walaupun tidak menjelaskan idealnya, jumlah ini pun masih tergolong sedikit. “Kami berharap semakin banyak yang memantau,” katanya.