Berita

Dinas Pertanian Garut Siapkan 472 Mesin Pompa Air untuk Atasi Lahan Tadah Hujan

×

Dinas Pertanian Garut Siapkan 472 Mesin Pompa Air untuk Atasi Lahan Tadah Hujan

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman (kedua kanan) dan Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana (kiri) meninjau aliran air yang mengairi areal pertanian di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.

GOSIPGARUT.ID — Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut sudah siap mengoperasikan 472 mesin pompa air untuk mengatasi lahan pertanian wilayah tadah hujan agar bisa terairi sehingga masih bisa produktif di musim kemarau.

“Saat ini Dinas Pertanian telah memberikan pompa air sebanyak 472 unit terdiri dari pompa brigade alsintan (alat dan mesin pertanian) dinas, maupun Kodim,” kata Kepala Dispertan Kabupaten Garut Haeruman, Senin (2/9/2024).

Ia menuturkan persoalan air untuk lahan pertanian pada musim kemarau menjadi perhatian pemerintah untuk bisa mengatasinya agar tetap bisa produktif dan memberikan keuntungan bagi petani.

Baca Juga:   Sama dengan di 2019, Pemkab Garut Ajukan APBD Rp4,9 Triliun untuk Tahun 2020

Terutama, lanjut Haeruman, mengatasi lahan pertanian tadah hujan di Kabupaten Garut yang tercatat saat ini seluas 10.301 hektare dari luas lahan areal persawahan sekitar 42.842 hektare.

“Sawah di Kabupaten Garut luas 42.842 hektare yang masuk ke dalam sawah tadah hujan ada 10.301 hektare, yang biasa ditanami padi setahun sekali mengandalkan air hujan,” ujarnya.

Baca Juga:   Pj Bupati Barnas Adjidin: KA Relasi Baru Garut-Gambir Harus Didukung Fasilitas yang Nyaman

Upaya pemerintah daerah untuk mengatasi lahan terdampak kemarau itu, kata Haeruman, dengan menyiapkan mesin pompa, kemudian melakukan irigasi perpipaan di 120 titik tersebar di seluruh kecamatan yang masih ada sumber airnya.

Ia berharap adanya pompanisasi dan pipanisasi dengan memanfaatkan sumber air irigasi yang masih tersedia itu bisa membantu memenuhi kebutuhan air untuk lahan tadah hujan, sehingga bisa terus produktif meski kemarau.

Baca Juga:   Perambahan Hutan di Kawasan Cagar Alam Gunung Papandayan Meluas

“Diharapkan dengan adanya bantuan kegiatan pompanisasi, irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan sawah-sawah tadah hujan tersebut bisa ditanami setahun tiga kali, bahkan setahun empat kali,” ucap Haeruman.


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *