Berita

58 Hari Barnas Adjidin Jadi Pj Bupati, Ini yang Diketahui dan Akan Dilakukan untuk Garut

×

58 Hari Barnas Adjidin Jadi Pj Bupati, Ini yang Diketahui dan Akan Dilakukan untuk Garut

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, memimpin apel gabungan khusus, di Lapang Setda Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kabupaten Garut, Kamis (21/3/2024). (Foto: Deni Seftiana)

GOSIPGARUT.ID — 58 hari sudah Barnas Adjidin ditugaskan sebagai Penjabat Bupati (Pj) Garut. Selama itu pula dirinya telah melihat langsung kondisi kabupaten penghasil dodol ini, baik perkotaan maupun kecamatan lainnya. Bahkan dirinya juga menerima masukan dari warga melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial.

“Juga masukan-masukan dari warga masyarakat yang masuk kepada handphone saya maupun kepada Instagram, maupun juga datang bersilaturahmi ke tempat saya,” ucap Barnas saat memimpin apel gabungan khusus di Lapangan Sekretariat Daerah Garut, Kamis (21/3/2024).

Di hadapan para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, ia menyoroti beberapa hal, mulai dari masalah pedagang kaki lima (PKL), infrastruktur jalan, kenaikan harga sembako, hingga masalah kemacetan dan tunjangan hari raya.

Baca Juga:   TNI di Garut Beri Bantuan kepada Korban Kebakaran Rumah di Pasirwangi

Merebaknya PKL di Bulan Ramadan ditanggapi serius. Barnas meminta jajarannya agar mengatur PKL agar bisa berdagang di tempat layak sesuai peraturan. Ia juga menekankan agar jajarannya dapat memberikan edukasi bagi PKL.

“Kita jangan diam, harus care. Kalau perlu kantor kecamatan dipakai,” tegasnya

Selain untuk menyamakan langkah dalam membangun Kabupaten Garut, Barnas menyatakan komitmennya untuk menangani prioritas pembangunan seperti perbaikan jalan, dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia. Barnas menyebut, bahwa sudah menjadi tugas dari pemerintah daerah untuk memelihara jalan kabupaten.

Baca Juga:   Disnakertrans Akan Awasi Ketat Tenaga Kerja Asing di Garut

“Kami melihat struktur anggaran di PUPR misalnya untuk membuat jalan tentu itu hal yang prioritas. Namun ada hal yang lebih prioritas lagi yaitu bagaimana menutup jalan berlubang yang banyak menjadi kewenangan kabupaten,” katanya.

Barnas juga menekankan pentingnya memerangi kemiskinan untuk meningkatkan citra lebih baik Kabupaten Garut ke depannya, meski anggaran untuk masalah sosial ini terbilang kecil.

Menyambut Hari Raya Idulfitri, Barnas juga mengajak ASN untuk bersama-sama mengatasi kenaikan harga sembako yang kerap terjadi, di mana dibutuhkan langkah konkret untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Ia meminta agar kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) digencarkan di setiap kecamatan.

Baca Juga:   Polda Jabar Bentuk Tim Usut Video-Foto Syur Wanita Diduga PNS

Berkaitan dengan masalah kemacetan lalulintas lintas, Barnas menekankan agar dicari jalan keluar terbaik, bukan sebaliknya membiarkan hal rutin itu terjadi

“Tentunya solusi yang bijak yang mampu kita lakukan dan kita harus bertanggungjawab terhadap situasi dan kondisi yang ada,” ucapnya.

Berkaitan dengan pemberian tunjangan hari raya dan tunjangan lain bagi ASN, Barnas memerintahkan BPKAD agar hal itu segera dituntaskan, jangan ditunda-tunda, sehingga ASN dapat bekerja fokus dan bahagia. (Nindi N)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Respon (3)

  1. Garut sangat kumuh,semrawut,sangat memalukan kalau datang para wisatawan yg berkunjung..mendesak utk segera ditertibkan..sok aparat teh bergerak ulah masabodoh,garut mh jiga teu boga pamarentah,sagala diantep..

  2. Garut sangat kumuh,semrawut,sangat memalukan kalau datang para wisatawan yg berkunjung..mendesak utk segera ditertibkan..sok aparat teh bergerak ulah masabodoh,garut mh jiga teu boga pamarentah,sagala diantep.sudah berkali kali saya komentar spt ini tp tak ada tanggapan samasekali !!!!….

  3. Maaf ..kita apresiatif waktu jaman bupati pa H.Agus Supriadi Garut terutama di kota kelihatan tertata rapih bersih bebas pedagang kaki lima dan para pedagang terkonsentrasi di satu tempat tapi era bupati H. Rudi Gunawan Garut kota jadi makin semerawut,.pedagang kaki lima malah di akomodir dan difasilitasi di pusat kota.,para pejabat sepertinya tidak ada yang peduli untuk merubah kota Garut yang tertata, rapih , bersih, kembali ke era jaman 1950 an mempunyai julukan yang sangat terkenal GARUT KOTA INTAN bukan GARUT KOTA DODOL YANG SEMERAWUT .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *