GOSIPGARUT.ID — 58 hari sudah Barnas Adjidin ditugaskan sebagai Penjabat Bupati (Pj) Garut. Selama itu pula dirinya telah melihat langsung kondisi kabupaten penghasil dodol ini, baik perkotaan maupun kecamatan lainnya. Bahkan dirinya juga menerima masukan dari warga melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial.
“Juga masukan-masukan dari warga masyarakat yang masuk kepada handphone saya maupun kepada Instagram, maupun juga datang bersilaturahmi ke tempat saya,” ucap Barnas saat memimpin apel gabungan khusus di Lapangan Sekretariat Daerah Garut, Kamis (21/3/2024).
Di hadapan para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, ia menyoroti beberapa hal, mulai dari masalah pedagang kaki lima (PKL), infrastruktur jalan, kenaikan harga sembako, hingga masalah kemacetan dan tunjangan hari raya.
Merebaknya PKL di Bulan Ramadan ditanggapi serius. Barnas meminta jajarannya agar mengatur PKL agar bisa berdagang di tempat layak sesuai peraturan. Ia juga menekankan agar jajarannya dapat memberikan edukasi bagi PKL.
“Kita jangan diam, harus care. Kalau perlu kantor kecamatan dipakai,” tegasnya
Selain untuk menyamakan langkah dalam membangun Kabupaten Garut, Barnas menyatakan komitmennya untuk menangani prioritas pembangunan seperti perbaikan jalan, dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia. Barnas menyebut, bahwa sudah menjadi tugas dari pemerintah daerah untuk memelihara jalan kabupaten.
“Kami melihat struktur anggaran di PUPR misalnya untuk membuat jalan tentu itu hal yang prioritas. Namun ada hal yang lebih prioritas lagi yaitu bagaimana menutup jalan berlubang yang banyak menjadi kewenangan kabupaten,” katanya.
Garut sangat kumuh,semrawut,sangat memalukan kalau datang para wisatawan yg berkunjung..mendesak utk segera ditertibkan..sok aparat teh bergerak ulah masabodoh,garut mh jiga teu boga pamarentah,sagala diantep..
Garut sangat kumuh,semrawut,sangat memalukan kalau datang para wisatawan yg berkunjung..mendesak utk segera ditertibkan..sok aparat teh bergerak ulah masabodoh,garut mh jiga teu boga pamarentah,sagala diantep.sudah berkali kali saya komentar spt ini tp tak ada tanggapan samasekali !!!!….
Maaf ..kita apresiatif waktu jaman bupati pa H.Agus Supriadi Garut terutama di kota kelihatan tertata rapih bersih bebas pedagang kaki lima dan para pedagang terkonsentrasi di satu tempat tapi era bupati H. Rudi Gunawan Garut kota jadi makin semerawut,.pedagang kaki lima malah di akomodir dan difasilitasi di pusat kota.,para pejabat sepertinya tidak ada yang peduli untuk merubah kota Garut yang tertata, rapih , bersih, kembali ke era jaman 1950 an mempunyai julukan yang sangat terkenal GARUT KOTA INTAN bukan GARUT KOTA DODOL YANG SEMERAWUT .