Berita

Pria yang Berhasil Tangani Kasus Stunting di Karangsewu Garut Ini Kembali Nyalon Kepala Desa

×

Pria yang Berhasil Tangani Kasus Stunting di Karangsewu Garut Ini Kembali Nyalon Kepala Desa

Sebarkan artikel ini
Tasmana, petahana Kades Karangsewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.

GOSIPGARUT.ID — Tasmana adalah petahana Kepala Desa Karangsewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. Pria berusia 51 tahun ini disebut-sebut sukses membawa Desa Karangsewu ke arah sedikit maju dengan menangani berbagai kasus keterbelakangan. Salah satunya yaitu menangani kasus stunting yang beberapa tahun lalu mendera warga desanya.

Tasmana menjadi Kepala Desa (Kades) Karangsewu pada enam tahun silam, yakni 2017. Ketika itu ia harus dihadapkan kepada 50 orang yang dikategorikan stunting. Setidaknya Tasmana merujuk hasil data dari mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang pernah dilaksanakan di Desa Karangsewu.

Ia bercerita, bahwa salah satu penyebab stunting adalah gaya hidup masyarakat serta belum ditunjang sarana prasarana kesehatan. Maka, selama Tasmana menjadi kepala desa periode 2017 — 2023, segala pembangunan fasilitas umum langsung dilakukan.

“Satu masalah yang belum ada adalah posyandu. Jadi, yang paling awal dibangun yaitu posyandu. Kami mengadakan musyawarah untuk membangun posyandu sambil sosialiasasi, dananya dari dana desa. Kedua dari aspek kesehatan, ini masalah prilaku, prilaku seperti apa yang harus diubah. Pertama kebiasaan buang air besar sembarangan, kami arahkan waktu itu kepada semua warga Karangsewu untuk membikin septictank,” jelas Tasmana.

Baca Juga:   Study Banding Wabup Garut Soal Budidaya Ikan Koi ke Ciamis Disesalkan

Dengan sekemampuan tenaganya, dibantu aparat di bawahnya, Tasmana kerap berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya, dengan menggunakan kendaraan roda dua. Berdialog dengan personal dan berbagai kesempatan tatap muka, ia tak bosan-bosannya meyakinkan warganya untuk berupaya mengubah prilaku agar terbebas dari stunting.

Hasilnya, dari jumlah 50 orang yang dikategorikan stunting, setelah divalidasi pada tahun 2018, angkanya menurun menjadi 22 orang yang masih dikategorikan sebagai stunting.

“2018 diusulkan, dibuktikan ciri-ciri stunting yang paling detail itu seperti apa. Jadi waku 2018 divalidasi, ternyata ada 22 yang termasuk kategori stunting. Kita berupaya lagi untuk pertolongan yang 22. Alhamdulillah posyandu sudah terbangun. Waktu itu ada 3 posyandu. Sekarang sudah ada 6 posyandu yang dibangun,” tutur Tasmana.

Baca Juga:   SDIT Atikah Musaddad Al-Wasilah Gelar Wisuda Alqur'an, 126 Siswa Terlibat

Tidak berhenti sampai di situ, sebagai upaya untuk penanganan stunting, Tasmana bersama perangkat desa lainnya melaksanakan sosialisasi terkait gizi, sanitasi, air bersih, hingga pada akhirnya di tahun 2020 angka stunting pun turun cukup signifikan menjadi 7 orang.

“Hasilnya 2019 itu, 2018 akhir dari 22 tinggal 13, sampai 2020 tinggal 7 dari yang 50 awal. Ya hasil dari pemeriksaan semua unsur yang termasuk kategori stunting itu masih ada 7 orang,” ungkapnya.

Berdasarkan pengalamannya bersama Puskesmas dan bidan desa, Tasmana berkesimpulan bahwa sosialisasi melalui tatap muka dengan mengunjungi langsung warga di tempatnya masing-masing menjadi salah satu opsi yang paling efektif saat itu.

Selain kasus stunting, dikatakan Tasmana, masih banyak lagi kasus keterbelakangan di desa berpenduduk sekitar 3 ribu jiwa itu yang harus segera diatasi. Sayang masa kepemimpinan dia akan segera berakhir di tahun 2023 ini. Makanya, dengan tekad untuk melanjutkan pembangunan, Tasmana akan kembali mencalonkan diri pada pemilihan kepala desa (Pilkades) bulan Mei mendatang.

Baca Juga:   Pilkades 2019, Warga Garut Berbondong-bondong Ingin Jadi Kepala Desa

Ada sebanyak lima bakal calon kepala desa (balon kades) yang telah mendaftar kepada panitia Pilkades serentak tahun 2023 di Desa Karangsewu. Menurut informasi yang didapat, kelima balon kades tersebut adalah Asep Irawan, Asep Rodiawan, Kirman (sekretaris desa), Marwati, dan Tasmana (petahana Kades).

Menurut informasi juga, jika melihat peta dukungan masyarakat terhadap para balon kades, diperkirakan Pilkades Desa Karangsewu akan berlangsung “sengit”. Musababnya, dukungan terhadap kelima balon kades relatif seimbang alias sama-sama kuat. Namun meski begitu, banyak dari warga yang masih menginginkan Tasmana kembali memimpin di Karangsewu. ***


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *