GOSIPGARUT.ID — Tim Satuan Kerja (Satker) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, melakukan monitoring penyaluran bantuan sembako itu ke kelompok penerima manfaat (KPM) di tiga desa dengan jarak tempuh mencapai sejauh 60 kilometer dan memakan waktu selama dua jam.
Kegiatan monitoring yang berlangsung pada Rabu (19/8/2020) itu dipimpin langsung oleh Ketua Satker BPNT Kecamatan Cikelet, Nurbani Tamim, didampingi Babinkamtibmas, Babinsa, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Monitoring diawali dari Desa Cikelet, Awassagara, hingga Karangsari.
Monitoring itu pun tentunya bukan dilakulan di medan yang mudah, karena kondisi jalan rusak dan banyak tanjakan terjal serta turunan tajam. Meski demikian, tidak menyurutkan semangat Tim Satker BPNT untuk terus terjun ke agen-agen demi memastikan penyaluran BPNT tepat waktu, tepat sasaran, tepat harga, tepat kwalitas, tepat jumlah, dan tertib administrasi.
Tim Satker juga terpaksa harus melewati jalan tanah setapak di tengah hutan jati untuk menghindari jalan rusak. Dan, jika hujan turun, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi bisa menjadi dua kali lipat dari biasanya.
“Kita terus melakukan monitoring untuk memastikan BPNT tepat sasaran dan upaya pengentasan kemiskinan dan pemenuhan gizi KPM dapat terpenuhi. Apalagi di masa pandemi. Meskipun medan yang harus ditempuh cukup sulit karena konstur jalan yang naik turun dan kondisi jalan rusak, kekompakan dan rasa tanggungjawab yang memacu kami untuk terus semangat turun ke agen-agen,” jelas Nurbani.