Kuliner

Imbas Corona, Lebaran Tahun Ini Pemasaran Tengteng Bungbulang Lesu

×

Imbas Corona, Lebaran Tahun Ini Pemasaran Tengteng Bungbulang Lesu

Sebarkan artikel ini
Pemasaran lesu, tengteng Bungbulang akhirnya disimpan di gudang. (Foto: Galih Pawarti)

GOSIPGARUT.ID — Kecamatan Bungbulang di Kabupaten Garut bagian selatan memiliki sejumlah makanan khas. Selain wajit, makanan khas terkenal dari kecamatan berjuluk Kandangwesi ini adalah opak dan tengteng.

Banyak orang dari luar Garut yang menggemari kedua makanan oleh-oleh tersebut. Setiap lebaran, baik opak maupun tengteng, banyak diserbu pembeli sehingga para pembuatnya pun selalu dibuat sibuk mengolah panganan berbahan dasar beras itu.

Saking larisnya, salah seorang pembuat tengteng di Bunbulang — Ade Jenab, mengaku mampu menjual 300 pak per harinya. Kondisi itu sangat terbalik dengan lebaran tahun ini di mana pemasaran tengteng sangat lesu.

Baca Juga:   37 Warga Positif Covid-19, Satu Kampung di Bungbulang Dikenakan "Lockdown"

“Gara-gara wabah corona itu memang pengaruhnya sangat besar. Pemasaran tengteng dan opak tidak selaris pada waktu-waktu sebelumnya ketika suasana normal,” kata pemilik perusahaan tengteng merk “Jembar” itu, Kamis (21/5/2020).

Ade menuturkan, pada lebaran tahun ini mau menghabiskan 50 pak tengteng per hari pun sulitnya minta ampun. Sebab, tengteng hanya dipasarkan di kawasan Bungbulang saja, alias tidak sampai ke luar daerah.

Baca Juga:   Kondisi Warga Satu Kampung yang Positif Covid-19 di Bungbulang Mulai Membaik

“Sejak wabah corona muncul, tidak ada pembeli dari luar daerah yang datang ke sini. Begitu pun para pembuat Tengteng di Bungbulang tidak ada yang berani memasarkan ke luar daerah,” ujarnya.

Karena pemasaran lesu, Ade mengaku kini stok tengteng di gudang penyimpanan menumpuk menunggu ada yang membeli. Untungnya, meski tanpa bahan pengawet, daya tahan tengteng cukup lama sehingga kualitasnya tetap terjaga.

Baca Juga:   Makanan Khas Sunda Ini Bernama Lotek, Apa Bedanya dengan Karedok

“Paling lama sebulan lah daya tahannya. Kalau setelah sebulan tidak laku-laku, terpaksa tengteng yang ada di gudang itu kami buang,” kata dia. (GP)

Konten berbayar berikut adalah iklan platform Mixadvert dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *