Berita

Baznas Garut Turunkan Target Zakat 2025: “Dari Rp18 M Jadi Rp11 M, Banyak ASN Belum Menyalurkan”

×

Baznas Garut Turunkan Target Zakat 2025: “Dari Rp18 M Jadi Rp11 M, Banyak ASN Belum Menyalurkan”

Sebarkan artikel ini
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut, Abdullah Effendi, memberikan keterangan pers.

GOSIPGARUT.ID — Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut, Abdullah Effendi, mengungkapkan terjadinya penurunan signifikan dalam jumlah zakat dan infaq yang disetorkan para muzaki (pembayar zakat) tahun 2025. Kondisi ini memaksa Baznas Garut menurunkan target pengumpulan dari Rp18 miliar menjadi hanya Rp11 miliar.

Hingga memasuki kuartal IV tahun ini, total dana zakat dan infaq yang berhasil dihimpun baru mencapai sekitar Rp9 miliar — terdiri atas Rp5 miliar lebih dari zakat dan Rp3 miliar dari infaq.

“Targetnya awalnya Rp18 miliar, tapi ada penurunan terutama dari Dinas Pendidikan. Sekarang sertifikasi guru langsung masuk ke rekening pribadi, tidak melalui kas daerah lagi,” jelas Effendi, Senin (3/11/2025).

Baca Juga:   Kenapa Credit Scoring Sangat Penting di Tahun 2025

ASN Pendidikan Paling Banyak Alami Penurunan

Penurunan paling besar, kata Effendi, berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Dinas Pendidikan. Dari sekitar 20 ribu pegawai di Garut, hanya 7 ribu yang tercatat menyalurkan zakat melalui Baznas.

“Padahal kalau semua ASN menyalurkan zakat melalui Baznas, potensi zakat dari ASN Pemkab Garut bisa mencapai sekitar Rp2 miliar per bulan,” ungkapnya.

Baca Juga:   Naik dari Tahun Lalu, Potensi Zakat Fitrah di Garut Sebesar Rp63 Miliar

Effendi menekankan, Peraturan Bupati (Perbup) Garut sebenarnya sudah mengatur mekanisme penghimpunan zakat dari ASN, dengan menggabungkan seluruh komponen gaji dan tunjangan dalam perhitungan zakat.

“Perbup ini tidak bersifat memaksa, tapi menganjurkan. Karena di zaman Nabi pun zakat disalurkan melalui amil, bukan secara langsung. Kita ingin membangun kesadaran itu,” ujarnya.

Dorong Transparansi dan Penguatan UPZ

Selain faktor kedisiplinan ASN, Effendi juga menyoroti masih banyaknya Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang belum menyetorkan data lengkap para muzaki.

“Kendalanya karena sistem sudah digital, tapi pelaksanaannya di lapangan belum maksimal. Meski begitu, kami tetap berterima kasih kepada semua UPZ yang sudah bekerja keras,” ucapnya.

Baca Juga:   Baznas Garut Sampaikan Perubahan Besaran Zakat Fitrah Ramadan 1446 H: 2,7 Kg Beras Senilai Rp40.500

Menurut Effendi, zakat memiliki peran strategis sebagai salah satu indikator ekonomi syariah. Karena itu, Baznas Garut terus berupaya agar pengelolaan zakat semakin profesional dan terukur.

“Zakat ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga instrumen ekonomi yang bisa membantu pemerintah menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Yuyus)

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *