GOSIPGARUT.ID — Warga Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, dibuat geger dengan mundurnya Rd dari jabatan sekretaris desa (sekdes) pekan silam. Pasalnya, mundurnya pria berusia 53 tahun dari jabatan kedua setelah kepala desa (Kades) itu dibumbui cerita yang beraroma tidak sedap dan memalukan.
Sebagaimana cerita yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa Rd mundur dari jabatannya gegara tidak tahan oleh desakan warga sekampungnya yang meminta agar Kades Cisewu mencopot Rd dari jabatannya. Yang menjadi sebab, warga Kampung Kendal ini dinilai warga telah melakukan hal tidak patut dan terkutuk, yakni mengganggu wanita bersuami.
Kades Cisewu, Cecep Supriadi, saat ditanya GOSIPGARUT.ID menyatakan telah menunjuk orang kepercayaannya untuk mengisi jabatan Sekdes yang ditinggalkan Rd. Orang dimaksud adalah Beben Sopandi yang saat ini menjabat sebagai kepala dusun (Kadus). Penunjukkan Beben sebagai Sekdes, dikatakan Cecep, berdasarkan surat keputusan (SK) kepala desa.
Cecep menerangkan SK tersebut berlaku efektif sejak Jumat (3/5/2024) lalu, tidak lama setelah pihaknya menerima surat pengunduran diri dari Rd. Meski ada sumber GOSIPGARUT.ID yang menyebutkan hengkangnya Rd meninggalkan jabatan Sekdes sebenarnya tanpa dibarengi dengan pengajuan surat pengunduran diri.
“Yang saya dengar, informasinya Rd belum membuat surat pengunduran diri, meski saya juga mendengar bahwa Kades Cisewu sudah mengeluarkan surat pemberhentian Rd dari jabatan Sekdes. Ini kan bisa bahaya, memberhentikan orang tanpa dasar hukumnya,” kata sumber, Rabu (8/5/2024).
Ihwal informasi tersebut, GOSIPGARUT.ID mencoba mengkonfirmasikan kepada Kades Cecep guna memperoleh kejelesannya. Namun ketika dihubungi lewat telepon, nomer telepon milik Kades Cecep yang biasa dihubungi menjadi tidak aktif.
Kemudian GOSIPGARUT.ID menghubungi Beben Sopandi yang diklaim Kades Cecep sudah merupakan Sekdes pengganti Rd yang mengundurkan diri. Namun sangat mengejutkan jawaban yang didapat dari Beben, ternyata keterangan Kades Cecep yang menyebutkan bahwa Beben sudah ditunjuk sebagai Sekdes dibantah mentah-mentah.
“Belum ada surat penunjukkan atau SK kepada saya untuk menjabat sebagai Sekdes. Lagi pula, kalau pun ada SK-nya saya nyatakan tidak sanggup,” tandas Beben saat dihubungi, Rabu (8/5/2024).
Ia tidak menjelaskan alasan ketidaksanggupannya jika ditunjuk untuk mengisi jabatan Sekdes yang ditinggalkan Rd. Namun menurut keterangan yang meruyak di tengah masyarakat menyebutkan bahwa Beben tidak mau menerima beban masalah yang ditimbulkan ulah Rd selama menjabat.
“Istilahnya dia tidak mau katempuhan buntut maung. Permasalahan dibuat oleh Rd, sementara pertanggungjawabannya harus dihadapi oleh Beben. Terlebih yang saya dengar, selama menjabat Sekdes ada masalah keuangan yang diduga diselewengkan Rd,” tutup sumber. ***