Berita

Legislator Garut yang Bertekad Mandirikan Kaum Perempuan Ini Telah Tiada

×

Legislator Garut yang Bertekad Mandirikan Kaum Perempuan Ini Telah Tiada

Sebarkan artikel ini
Almarhumah Mas Yayu Siti Sapuro.

GOSIPGARUT.ID — Kabar duka kembali datang dari DPRD Kabupaten Garut. Mas Yayu Siti Sapuro (46), anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut, menghembuskan nafas terakhir, Selasa (29/6/2021) sekira pukul 07:00 WIB.

Kabar duka tersebut dibenarkan adik almarhumah, Enung, saat dihubungi melalui telepon,Selasa (29/6/2021).

“Ya betul ibu meninggal dunia tadi sekitar pukul 07:00 pagi,mohon dimaafkan segala kekhilafan almarhumah semasa hidupnya,” ungkap dia.

Politisi Partai Demokrat ini sudah dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Garut. Kiprahnya di bidang politik, dimulai dari hobynya berorganisasi yang bermula dari PM Gatra (Garut Utara), pendamping PNPM, hingga sederet aktifitas membina Kelompok Wanita Tani (KWT) “Rancage”.

Baca Juga:   Polisi Akan Usut Perusakan Hutan Pemicu Banjir Bandang di Pameungpeuk dan Sukaresmi

Ibu dua orang putra tersebut dikenal ramah dan santun tetapi tegas kala membina kaum perempuan untuk maju dan mandiri.

Kepada GOSIPGARUT.ID, perempuan yang akrab disapa Ibu Yayu tersebut melontarkan harapan dan keinginan besar membina kaum perempuan agar lebih maju dan berwawasan. Tidak heran, jika ada waktu senggang selalu digunakan untuk memberikan motivasi.

Baca Juga:   Escudo Gen 2, Kujang, dan B-Max, Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Bandang

Kepiawaian sebagai orator ulung, sering menjadikannya sukses menjadi mediator di berbagai perusahaan besar.Tidak dipungkiri, kefasihannya dalam berkomunikasi dan kecerdasannya mampu menghantarkan ke tangga sukses.

“Saya tidak terbiasa diam Teh,saya suka hal baru dan menantang. Dan keinginan terbesar saya adalah meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan dengan meningkatkan wawasan dan keilmuannya. Makanya jika ada kesempatan saya ingin terus memotivasi agar kaum perempuan itu maju, mandiri dan berwawasan,” ungkapnya.

Tidak heran, sekeliling rumahnya di kampung Babakan,Desa Limbangan Barat, Kabupaten Garut, dipenuhi beragam sayuran dan perikanan yang dikelola oleh ibu-ibu KWT.

Baca Juga:   Ridwan Kamil Sinyalir 7 Warga Garut Meninggal Dunia karena Difteri Disebabkan Tidak Divaksin

Perkebunan sayur dan perikanan tersebut merupakan pilot projek agar ibu-ibu mandiri dan bisa memanfaatkan potensi yang ada.

Kini, srikandi itu telah tiada. Namun torehan tinta emas perjuangannya tidak akan pernah sirna. Ibu-bu KWT “Rancage” yang digemblengnya akan terus melaksanakan perjuangan almarhumah. (Respati)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *