GOSIPGARUT.ID — Seluas tiga hektare lahan sawah di Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, dilaporkan terkena serangan hama wereng. Akibatnya padi varietas lokal yang baru berumur 50 sampai 65 hari itu terancam gagal panen.
Camat Cisewu Hery, S.PKP membenarkan laporan adanya serangan hama wereng di lahan sawah milik sejumlah petani di Blok Cikarang tersebut. Agar serangan tidak meluas, menurut dia, saat ini tengah dilakukan gerakan pengendalian hama yang melibatkan sejumlah instansi terkait dan kelompok tani.
“Sejumlah aparat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian telah dikerahkan ke lapangan untuk melakukan gerakan pengendalian hama. Selain melibatkan para petani, juga sejumlah unsur dari Forkopimcam Cisewu banyak yang ikut dalam kegiatan itu,” kata Hery, saat dikonfirmasi Jumat (13/3/2020).
Ia menerangkan, dari tiga hektar lahan sawah yang diserang hama wereng tidak seluruh padinya akan gagal panen. Sebab, berdasar laporan dari aparat UPT Dinas Pertanian yang turun ke lapangan, ditegaskan Hery, hanya seluas 0,5 hektare yang padinya diprediksi akan gagal panen.
“Jumlah kongkretnya kerugian yang akan diderita akibat serangan hama wereng itu menunggu setelah masa panen tiba yang diperkirakan akan memakan waktu sebulan lagi. Saat panen itulah, baru kita akan tahu, seberapa besar kerugian yang diderita petani,” ujar dia.
Hery menambahkan, gerakan pengendalian serangan hama yang kini tengah dilakukan meliputi pengamatan intensif, sanitasi lingkungan, dan aplikasi pestisida sesuai anjuran. “Sebenarnya luas pengendalian mencapai 30 hektare, tetapi yang diserang hanya tiga hektare,” katanya.
Camat memperkirakan munculnya hama wereng di lahan pesawahan Desa Cikarang itu lantaran cuaca. Hal sama sering terjadi meski tidak tiap tahun. Bahkan bukan hanya di Desa Cikarang, serangan hama wereng pun sering menimpa lahan pesawahan di Desa Girimukti. ***