GOSIPGARUT.ID — Dalam minggu-minggu ini, sejumlah desa di Kabupaten Garut mengaku sudah terkucur dana desa (DD). Termasuk Desa Karangsewu, Kecamatan Cisewu, begitu dana tersebut dicairkan dari bank, langsung dialokasikan untuk membiayai sejumlah program yang telah direncanakan.
Kepala Desa Karangsewu, Tasmana mengatakan, separuh dari DD habis digunakan untuk membiayai perbaikan jalan utama yang ada di desa itu. “Panjang jalannya mencapai enam kilometer, tetapi yang akan diperbaiki baru sepanjang 3,5 kilometer,” ujar dia, Selasa (18/6/2019).
Tasmana menambahkan, jalan yang akan diperbaiki itu sepanjang 1,5 kilometer berupa pengaspalan dan dua kilometer berupa pengerasan. Sementara yang 2,5 kilometer lagi akan dibebankan pada DD tahun-tahun selanjutnya.
“Kami merencanakan dalam empat tahun ke depan, jalan utama di Desa Karangsewu agar rampung diaspal. Sedangkan besaran dana untuk perbaikan jalan yang sekarang (3,5 kilometer) akan menelan dana sekitar Rp500 juta atau separoh dari DD,” terang Tasmana.
Ia menerangkan, jalan utama yang dimiliki Desa Karangsewu, dulunya dibuat oleh pemerintah lantaran di desa tersebut terdapat proyek transmigrasi lokal (translok). Sebenarnya jalan proyek translok itu membentang melewati tiga desa, yakni Desa Panggalih, Karangsewu, dan Samuderajaya.
“Nah, jalan yang membentang di desa kami, yaitu antara perbatasan Desa Panggalih-Karangsewu dengan perbatasan Karangsewu-Samuderajaya, panjangnya sekitar enam kilometer. Kini kondisinya sangat memprihatinkan,” ujar Tasmana.
Kepala desa yang akan mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2023 itu menerangkan, sejak proyek translok ada pada belasan tahun lalu, status jalan yang membentang di tiga desa tadi tidak jelas, apakah jalan kabupaten atau jalan desa. Maka, setelah proyek translok perbaikan jalan tidak pernah dilakukan.
“Jalan tersebut bertahun-tahun dibiarkan rusak. Baru pada tahun pertama saya menjabat sebagai Kades Karangsewu, sedikit ada perbaikan dan itupun akhirnya rusak lagi,” jelas Tasmana.
Dikatakannya, selain mengandalkan DD kami pun sedang mencari sumber pendanaan lain untuk memperbaiki jalan itu. Di antaranya mengajukan permohonan bantuan kepada Gubernur Jawa Barat. “Saya harapkan, ketika masa jabatan saya habis, jalan tersebut sudah bagus,” kata Tasmana. (Fj/Gun)