Berita

Pegiat Lingkungan: Pemkab Garut Abaikan Sistem Daur Ulang Sampah

×

Pegiat Lingkungan: Pemkab Garut Abaikan Sistem Daur Ulang Sampah

Sebarkan artikel ini
Sampah di sekitar Jalan Pembangunan, Astanagirang, Kecamatan Tarogongkidul, sempat berserakan di pinggir jalan karena petugas belum mengangkutnya ke TPA. (Foto: Beni Nurbayani)

GOSIPGARUT.ID — Pegiat di bidang lingkungan menilai Pemerintah Kabupaten Garut mengabaikan sistem daur ulang sampah akibatnya sampah menumpuk di perkotaan, bahkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing, yang tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Sampah-sampah rumah tangga yang mendominasi sampah di Garut harus diminimalisir, atau harus bisa menghasilkan uang,” kata pegiat lingkungan hidup dari Yayasan Paragita, Gita Noorwadhani kepada wartawan, Kamis (16/5/2019).

Ia menuturkan, persoalan sampah harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah, mulai dari sumbernya kemudian cara pengelolaannya agar kembali memberikan manfaat untuk kehidupan masyarakat.

Baca Juga:   Talaga Bodas Garut Akan Dijadikan Wisata Pengamatan Elang

Pemerintah daerah, lanjut Gita, tidak hanya mempersoalkan kapasitas TPA Pasirbajing yang saat ini sudah memprihatinkan, tetapi harus dipikirkan juga masalah sumbernya. “Kebanyakan sampah-sampah kita berawal dari rumah tangga, kenapa tidak dari sumbernya dibenerin,” ujarnya.

Gita mengungkapkan, masalah sampah tidak hanya di Garut, tetapi seluruh daerah di Indonesia, bahkan di negara lain yang seringkali sampah menumpuk di TPA, bahkan tidak tahu sampai kapan berakhirnya.

Baca Juga:   Setelah Tak Dibayar Pemprov, Pemkab Garut Cari Solusi untuk Honor Guru Bantu

Upaya Pemkab Garut akan memperluas lahan TPA Pasirbajing, menurut Gita, harus dikaji kembali, karena nanti sampah akan kembali menumpuk dan menjadi masalah baru.

“Perluasan di Pasirbajing hanya memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang lain, tetap saja masyarakat sekitar terdampak imbasnya oleh sampah,” katanya.

Gita menyampaikan, solusi yang mudah untuk menyelesaikan sampah dibangun dari kemauan masyarakat dan merangkul komunitas pecinta lingkungan untuk meminimalisasi produksi sampah.

Baca Juga:   Bantuan Pangan Beras Mulai Disalurkan kepada 4,4 Juta KPM di Jawa Barat

Ia mencontohkan, yayasannya bersama masyarakat di desa-desa telah membangun kesadaran menanggulangi sampah agar memberikan manfaat secara ekonomi.

“Masyarakat mau dan sadar untuk mengelola sampah apabila ada yang mengarahkan dan dilakukan pembimbingan secara berkelanjutan,” kata Gita. (Ant/Yus)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *