GOSIPGARUT.ID — Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi bertekad melakukan “revolusi terang” di Tanah Pasundan. Tak hanya memastikan semua rumah tersambung listrik, Dedi juga ingin seluruh desa di Jabar terkoneksi internet pada tahun depan.
Langkah besar ini, kata Dedi, bukan sekadar proyek pembangunan infrastruktur, melainkan upaya strategis untuk menutup kesenjangan kualitas hidup antarwilayah. Ia menegaskan, akses listrik dan komunikasi menjadi fondasi utama pertumbuhan ekonomi masyarakat Jabar.
“Yang belum memiliki listrik itu, rumah-rumah dan beberapa daerah di tengah hutan. Kita sudah rencanakan dengan listrik tenaga surya agar tidak merusak lingkungan,” ujar Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, Senin (20/10/2025).
Data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat mencatat, masih ada sekitar 450 ribu rumah yang belum tersambung jaringan listrik. Wilayah-wilayah itu umumnya berada di daerah terpencil dengan kondisi geografis sulit dijangkau jaringan konvensional PLN.
KDM menilai, solusi energi bersih seperti tenaga surya bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga efisien untuk menjangkau daerah-daerah yang selama ini “gelap” dari aliran listrik.
Namun, upaya pemerataan tak berhenti di situ. Gubernur asal Subang itu juga menargetkan seluruh desa di Jawa Barat memiliki akses komunikasi dan internet pada 2026 mendatang. Saat ini, Pemprov Jabar tengah melakukan inventarisasi terhadap desa-desa blank spot yang belum terlayani jaringan.
“Saya targetkan juga tahun depan semua desa terkoneksi internet. Belanja pembangunan harus diarahkan untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Dengan rencana ambisius ini, Dedi Mulyadi ingin memastikan bahwa tak ada lagi warga Jabar yang hidup “dalam gelap” – baik secara listrik maupun informasi.
Langkah ini menjadi bagian dari visi besar Pemprov Jabar untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen dan membangun pondasi “Jabar Terhubung”, di mana energi, teknologi, dan kesejahteraan berjalan beriringan. (Yan AS)

.png)











