GOSIPGARUT.ID — Ketua Bidang Strategi, Kampanye, Relawan dan Teriori Tim Pemenangan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati nomor 2, Galih F Qurbany, mengatakan bahwa pasangan Abdusy Syakur Amin — Lutfiah Putri Karlina mencerminkan kolaborasi sinergis antara generasi yang berbeda dengan latar belakang keahlian yang beragam namun saling melengkapi.
Kehadiran mereka tidak hanya menawarkan kombinasi usia dan gender yang seimbang, tetapi juga mencerminkan visi yang lebih luas dalam mengatasi tantangan pembangunan di Garut.
Pasangan ini membawa harapan baru bagi masyarakat dengan pendekatan yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, yang semuanya didasarkan pada integrasi teknologi dan inovasi.
Menurut aktivis 98 ini, Abdusy Syakur Amin memiliki rekam jejak yang kuat di bidang pendidikan sebagai akademisi, rektor, dan dosen. Dengan latar belakang yang panjang di dunia pendidikan, Syakur memahami secara mendalam pentingnya pendidikan sebagai pilar utama dalam pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
“Baginya, peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya terkait dengan penyampaian materi akademik, tetapi juga dengan pengembangan karakter, moral, dan akhlak yang menjadi fondasi penting bagi generasi muda,” ucap Galih kepada GOSIPGARUT.ID, Selasa (15/10/2024).
Ia menambahkan, melalui pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas individu dan penguatan nilai-nilai moral, Syakur meyakini bahwa kualitas sumber daya manusia di Garut dapat ditingkatkan secara signifikan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah.
Sebagai pendidik, kata Galih, Syakur melihat pendidikan sebagai sarana utama untuk memecahkan berbagai persoalan sosial dan ekonomi di Garut. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan generasi yang cerdas, mandiri, dan berintegritas, yang pada akhirnya mampu berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Syakur berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap warga Garut memiliki akses yang sama terhadap pendidikan bermutu, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten tetapi juga berkarakter.
“Di sisi lain, Lutfiah Putri Karlina membawa perspektif yang berbeda namun sangat penting, yakni dalam bidang kesehatan dan ekonomi,” tandas Galih.
Sebagai seorang dokter, imbuh dia, Putri memiliki pemahaman yang mendalam mengenai isu-isu kesehatan masyarakat. Pengalaman profesionalnya dalam dunia medis memberinya wawasan tentang pentingnya akses kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Putri, demikian kata Galih, kesehatan yang baik adalah prasyarat dasar untuk pembangunan masyarakat yang produktif dan sejahtera. Putri berencana untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan di Garut dengan memastikan bahwa fasilitas kesehatan tersedia secara merata, serta meningkatkan program preventif dan promotif guna mengurangi beban penyakit di masyarakat.
Selain itu, Putri juga seorang pengusaha yang aktif dalam dunia bisnis, terutama di sektor UMKM. Pengalaman bisnisnya memberikan pandangan yang lebih holistik dalam melihat potensi pengembangan ekonomi lokal.
“Ia memahami bahwa ekonomi daerah yang kuat tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan sektor UMKM yang berfungsi sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat,” ucap Galih.
Dengan dukungan terhadap sektor ini, kata dia, Putri ingin memastikan bahwa pelaku usaha kecil dan menengah di Garut mendapatkan akses ke modal, pelatihan, dan pasar yang lebih luas, sehingga mereka dapat tumbuh dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.
“Ini merupakan strategi yang penting dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran,” tutur Galih.
Manfaatkan pendekatan berbasis teknologi dan inovasi
Menurut Galih, pasangan Syakur-Putri bukan hanya menawarkan visi yang berorientasi pada sektor-sektor dasar pembangunan, tetapi juga memanfaatkan pendekatan berbasis teknologi dan inovasi untuk menghadapi tantangan yang ada.
Pemanfaatan teknologi menjadi elemen penting dalam strategi mereka untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Melalui digitalisasi, mereka ingin memastikan bahwa informasi dan layanan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, yang pada akhirnya akan mempercepat peningkatan IPM di Garut.
“Dalam konteks pendidikan, integrasi teknologi informasi diharapkan dapat memperluas akses terhadap sumber belajar, sementara di sektor kesehatan, teknologi dapat membantu dalam pengelolaan data kesehatan yang lebih baik. Di sektor ekonomi, digitalisasi akan memudahkan pelaku UMKM dalam memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan kapasitas produksi,” papar Galih.
Ia menyampaikan, dengan memanfaatkan teknologi, pasangan ini mengadopsi pendekatan yang adaptif dan proaktif dalam menjawab tantangan era modern. Mereka tidak hanya berbicara tentang ide-ide besar, tetapi juga memiliki strategi konkret untuk mewujudkan visi tersebut.
Syakur dan Putri, lanjut Galih, menawarkan kombinasi keahlian yang memungkinkan mereka untuk menghadirkan solusi komprehensif bagi berbagai persoalan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat Garut. Mereka berkomitmen untuk bekerja secara inklusif dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga sektor swasta, guna menciptakan ekosistem pembangunan yang berkelanjutan.
“Optimisme terhadap kemenangan pasangan ini tidaklah berlebihan, karena mereka hadir dengan kapasitas sebagai problem solver yang mampu memberikan jawaban atas persoalan mendasar yang dihadapi Garut,” tandas Galih.
“Kolaborasi antara pengalaman Syakur dalam bidang pendidikan dan moral, dengan kompetensi Putri dalam kesehatan dan ekonomi, memberikan keseimbangan yang solid dalam kepemimpinan mereka. Sinergi inilah yang diharapkan mampu mewujudkan harapan masyarakat akan perubahan yang positif dan berkelanjutan,” sambungnya.
Galih memungkas, dalam konteks Pilkada Garut 2024, pasangan Syakur-Putri tidak hanya layak untuk dipilih tetapi juga diprediksi akan memenangkan hati masyarakat. Kehadiran mereka mencerminkan harapan akan terwujudnya Garut yang lebih maju, cerdas, sehat, dan sejahtera, dengan strategi yang jelas dan terukur dalam setiap langkah pembangunan.
“Pasangan Santri ini membawa visi untuk menjadikan Garut sebagai wilayah yang tidak hanya berkembang secara ekonomi tetapi juga mampu membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing tinggi,” tutupnya. ***