GOSIPGARUT.ID — Calon bupati dan wakil bupati terpilih dalam Pilkada Garut 2024, Abdusy Syakur Amin dan Putri Karlina, diminta berhati-hati pada gerakan aparatur sipil negara (ASN) yang akan berusaha mengamankan jabatannya, meski pada Pilkada kemarin tidak mendukung paslon nomor urut 02 ini.
“Mereka penumpang gelap yang mau ikut merayakan kemenangan dan mengamankan jabatannya, padahal pada Pilkada kemarin mendukung Helmi-Yudi,” jelas Ateng Sudjana, aktivis senior yang sejak awal bergerak memenangkan Syakur-Putri dalam Pilkada Garut 2024.
Ateng menegaskan, dirinya bersama para aktivis 02, sudah mengantongi nama-nama pejabat yang ada di kubu Helmi-Yudi dan saat ini tengah berupaya mendekati Syakur-Putri untuk mengamankan jabatannya.
“Tugas kita menjaga Syakur-Putri dari kepentingan penumpang gelap,” tegasnya.
Ateng menegaskan, langkah ini penting agar visi dan misi Syakur-Putri ke depan bisa diwujudkan. ASN jadi garda terdepan sebagai pelayan masyarakat yang akan jadi pelaksana program-program yang berkaitan dengan visi misi Syakur-Putri.
“Kalau mental ASN-nya bos, bukan pelayan masyarakat, berat bagi Syakur-Putri mewujudkan visi-misinya, kita kawal agar pejabat ke depan siap kerja, ini sesuai arahan Presiden Prabowo juga,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah kepala dinas dan ASN, diketahui menemui calon bupati terpilih yang juga Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur Amien di kampus Universitas Garut, sehari setelah pencoblosan Pilkada dan deklarasi kemenangan Syakur-Putri setelah mengetahui hasil quick count Indikator politik memenangkan Syakur-Putri.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin pun langsung memberikan peringatan dan meninta ASN di Pemkab Garut untuk menahan diri hingga ada penetapan pemenangan Pilkada. ***