GOSIPGARUT.ID — Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih seorang bawahannya, yaitu penyuluh pertanian yang menjadi inovator mesin huller: Ahmad Nasir Ginanjar (38). Berkat prestasinya itu pun, Ahmad masuk finalis dalam ajang ASN Berprestasi tingkat Jawa Barat 2024.
Menanggapi inovasi yang dihasilkan Ahmad Nasir Ginanjar dalam menciptakan mesin huller mini, Haeruman menyebut, hanya dengan satu tabung gas 3 kg, mesin tersebut dapat menggiling hingga 400 kilogram beras dengan biaya penggilingan per kilogramnya hanya Rp55.
“Ini jauh lebih murah dibandingkan penggilingan konvensional yang memakan biaya sekitar Rp700 per kilogram,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Haeruman mengatakan, rendemen hasil penggilingan mencapai 68%, lebih tinggi dari rata-rata penggilingan konvensional yang berkisar antara 60-62%. Inovasi ini, imbuhnya, bukan hanya fenomenal, namun juga sangat relevan dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan pertanian di Jawa Barat.
Selain mesin mini huller, Haeruman menambahkan, stafnya juga sedang mengembangkan mesin pengolah sampah anorganik yang mampu menghasilkan listrik melalui sistem kompleks yang berbasis pada termodinamika dan teknologi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Sebuah inovasi yang luar biasa dan menjawab tantangan masa kini,” tuturnya penuh bangga.
Menurut Haeruman, dengan semangat inovasi dan pengabdian, Ahmad Nasir Ginanjar kini telah membuktikan bahwa seorang penyuluh pertanian dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat luas, sekaligus membawa nama baik Kabupaten Garut di kancah Jawa Barat.
Meski di level enam besar nanti ia harus bersaing dengan kompetitor para inovator setingkat kepala bidang, direktur bahkan kepala dinas, bagi Ahmad hasil inovasinya setidaknya dapat bermanfaat serta meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah. (Yan AS)