Jawa Barat

Teknologi Pertanian Daya Tarik Gen Z untuk Gabung Jadi Petani Milenial

×

Teknologi Pertanian Daya Tarik Gen Z untuk Gabung Jadi Petani Milenial

Sebarkan artikel ini
Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Jawa Barat, Yudi Setia Kurniawan (kanan), bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono.

GOSIPGARUT.ID — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Jawa Barat, H.Yudi Setia Kurniawan, mengatakan bahwa dunia pertanian mulai mengalami pergeseran teknologi: Yang dulunya alat pertanian itu bersifat manual, namun seiring berjalannya waktu dan kemajuan zaman, saat ini banyak negara maju mengunakan teknologi pertanian sangat canggih.

“Tentu hal ini berdampak pada meningkatnya produktifitas pertanian. Sejumlah negara seperti Jepang, Korea, dan negara barat sudah mengunakan teknologi tersebut sehingga mengurangi tenaga buruh tani yang ada,” kata dia dalam perbincangannya dengan GOSIPGARUT.ID, Rabu (11/9/2024).

Yudi menuturkan, teknologi pertanian adalah salah satu cara menarik kaum milenia untuk menjadi petani mileniak. Ia menilai ke depan pola pertanian Indonesia akan berubah drastis, di mana pemerintah akan meng-upgrade pola konvensional menjadi pola canggih melalui teknologi pertanian.

Baca Juga:   Wagub Jabar Luncurkan Rintisan Usaha Petani Milenial Bidang Perkebunan di Garut

“Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat meyakini pemerintah pusat ke depan di bawah Prabowo-Gibran, terutama Kementerian Pertanian, akan melalukan upgrade teknologi pertanian untuk meningkatkan daya saing pertanian,” ucapnya.

Yudi menambahkan, hal itu sesuai misi dari presiden terpilih Prabowo Subianto dalam rangka swasembada pangan dan cita-cita menjadi lumbung pangan dunia.

“Tani Merdeka Indonesia sangat mendukung adanya industrialisasi pertanian di tengah susahnya buruh tani saat ini,” tandas dia.

Baca Juga:   Banyak Area Blank Spot, Jaringan Internet Desa di Jabar Diperluas

Menurut Yudi, industrialisasi pertanian kini sangat penting diwujudkan di tengah persaingan global dan keterbatasan lapangan pekerjaan di sektor industri pabrikan seperti elektronik, garmen, dan tekstil.

“Industrialisasi pertanian dapat menyerap lapangan pekerjaan di negara kita yang dianggap dunia sebagai negara agraris,” pungkas dia. ***


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *