Berita

Pencarian Korban Tertimbun Longsor di Peundeuy Terjunkan 250 Personel dan 2 Anjing Pelacak

×

Pencarian Korban Tertimbun Longsor di Peundeuy Terjunkan 250 Personel dan 2 Anjing Pelacak

Sebarkan artikel ini
Upaya pencarian korban tertimbun tanah longsoran tebing di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut terjunkan 250 personel dan dua ekor anjing pelacak. (Foto: Istimewa)

GOSIPGARUT.ID — Upaya pencarian seorang korban yang tertimbun tanah longsoran tebing di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, masih berlangsung. Dalam pencarian itu, kantor Search And Rescue (SAR) menerjunkan 250 personel dan dua ekor anjing pelacak jenis pitbull dan helder.

“Hari ini kita didukung oleh kurang lebih 250 personil yang akan melaksanakan operasi SAR. Kita bagi menjadi 2 shift, shift pagi sampai pukul 12 istirahat nanti shift kedua dari pukul 13 sampai pukul 16.30,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono, Senin (10/7/2023).

Selain menerjunkan 250 personel, ditambahkan Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Wardi Sudrajat, pencarian korban tertimbun longsor juga melibatkan dua satwa K9 dari Yon Raider 300 Brajawijaya Cianjur, yaitu jenis pitbull dan helder.

Baca Juga:   Bupati Garut Canangkan Program Garment dan Gacor di Desa Purwajaya

Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pencarian, di mana akibat kejadian tersebut diduga terdapat masyarakat yang tertimbun oleh materi longsor. “Kami mengupayakan secara kerja gotong royong membersihkan berusaha mencari survivor yang memang dinyatakan hilang tapi itu masih diduga,” ucap Wardi.

Menurutnya, bencana longsor yang terjadi pada Sabtu (8/7/2023) berdampak pada rusaknya lahan persawahan di Kampung Lembur Tengah, RT 03 RW 09, Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy. Bencana longsor itu terjadi dikarenakan adanya hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Baca Juga:   Jalan Desa di Cisewu yang Baru Rampung Diaspal Rusak Tertimpa Longsor

“Dampak dari bencana longsor tersebut menghancurkan area persawahan kurang lebih 3 hektare, sedangkan area persawahan yang terancam kurang lebih 1 hektare,” jelas Wardi Sudrajat.

Sementara dikatakan Supriono, bahwa pihaknya telah menentukan tiga sektor, di mana sektor pertama difokuskan dengan alat eksavator atau beco. Sektor kedua melakukan pencarian menggunakan tiga unit alkon. Sektor tiga melakukan pencarian oleh masyarakat dengan alat tradisional cangkul dan sekup.

“Nah dari sektor-sektor ini pun nanti kita sudah bagi sesuai dengan kompetensi personil untuk memaksimalkan mungkin melakukan pencarian terhadap korban tersebut,” tuturnya.

Baca Juga:   Hebat, 60 KPM PKH di Desa Saribakti Peundeuy Melakukan Graduasi Mandiri

Supriono menambahkan, pihaknya telah menemukan tanda-tanda keberadaan korban, yaitu dengan ditemukannya kerudung dan alat memasak. Maka dari itu, imbuhnya, pihaknya akan mengkonsentrasikan pelaksanaan operasi SAR di area tersebut.

Ia memohon dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar korban dapat segera ditemukan, serta cuaca dapat mendukung agar pihaknya bisa bekerja semaksimal mungkin dalam melakukan pencarian.

“Mudah-mudahan kita diberikan keselamatan semua tim untuk segera melaksanakan operasi SAR dan berhasil menemukan korban,” pungkas Supriono. ***


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *