GOSIPGARUT.ID — Setelah mengabdikan diri selama 36 tahun sebagai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, Uu Saepudin memasuki masa purnabhakti (pensiun). Dan, menyambut masa pensiun tersebut, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Garut ini meresmikan sebuah masjid.
Adalah Masjid Al-Fathiyah yang berlokasi di Lingkungan Dinas LH Jalan Terusan Pahlawan, Kecamaatn Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, yang diresmikan Uu pada Senin (3/1/2022). Hadir dalam acara itu Bupati Rudy Gunawan dan Wakil Bupati Helmi Budiman.
Uu mengatakan bahwa dirinya termasuk orang yang paling bahagia dan bersyukur, karena selama menjalankan tugas-tugas selaku ASN selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT.
Ia juga menjelaskan, bahwa jabatan-jabatan yang pernah ia terima merupakan sebuah kepercayaan dari pimpinan. Mulai dari masa kepemimpinan Bupati Garut ke 19 (Taufik Hidayat) sampai ke bupati ke 26 saat ini (Rudy Gunawan).
“Itu adalah karena kepercayaan pimpinan mulai dari semasa bupatinya Pak Haji Taufik Hidayat tahun 1986 sampai sekarang Januari tahun 2022 yang dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati kita, Bapak Haji Rudy Gunawan dan Bapak Dokter Helmi Budiman. Saya tidak lepas diberikan suatu kepercayaan yang penuh, tentu ini adalah suatu penghargaan buat saya,” kata Uu.
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati dan Wakil Bupati Garut, karena ia merasa selama menjabat beberapa jabatan di lingkungan Pemkab Garut dirasa belum maksimal.
“Untuk itu pada kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Bupati dan Wakil, apabila selama saya menjabat sebagai kepala dinas — bahkan saya pernah dipercaya oleh Bapak menjadi pejabat Sekda Kabupaten Garut, saya belum bisa memberikan kinerja yang maksimal. Saya belum bisa memberikan apa yang diinginkan oleh Pak Bupati,” ujar Uu.
“Tentu ini adalah karena keterbatasan saya, karena kekurangan saya, dan karena memang inilah saya, dan kemampuan saya,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Rudy Gunawan menyampaikan bahwa selama menjadi ASN di Lingkungan Pemkab Garut, Uu banyak menorehkan prestasi. Salah satunya yaitu dengan pembangunan sanitary landfill, sebagai sebuah sistem pengelolaan sampah yang digunakan di Kabupaten Garut.
“Tentu saya berharap Dinas Lingkungan Hidup menjadi bagian yang harus kita lakukan lagi langkah-langkahnya. Karena sekarang itu salah satu tuntutan dari masyarakat sampah pengelolaannya bagaimana. Kalau di pemerintah daerah kurang truk ya kita nambah truk, kurang pegawai kita nambah pegawai. Tapi masyarakat juga (harus) disiplin buang sampah di tempatnya,” tuturnya.
Apalagi, lanjut Rudy, saat ini Pemkab Garut memiliki program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), di antaranya adalah pengolahan sampah rumah tangga dan limbah rumah tangga.
Orang nomor satu di Pemkab Garut itu mengatakan pelepasan Uu Saepudin terasa spesial, karena setelah mengabdi selama 36 tahun menjadi ASN di lingkungan Pemkab Garut, diakhiri dengan peresmian sebuah masjid. (Yan AS)