GOSIPGARUT.ID — Sebanyak 30 hotel dan restoran di Kabupaten Garut memasang bendera warna putih bergambar emotikon menangis sebagai aksi mengungkapkan kesedihan terkait usahanya yang sepi dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut Deden Rohim mengatakan, bendera merah putih dengan gambar menangis itu sudah terpasang di sejumlah hotel dan restoran di wilayah perkotaan Garut sebagai ungkapan pengusaha terkait kondisi usaha saat ini yang terus memprihatinkan.
Menanggapi hal tersebut, pemerhati sosial Hasanuddin turut angkat bicara. Menurut dia, sebaiknya ada komunikasi yang segera terbangun antara pemerintah daerah dengan para pengusaha hotel dan restoran untuk mencari soluri dari persoalan yang terjadi belakangan ini.
“Apapun kondisinya, hal ini mesti dijawab oleh Ketua Satgas (Bupati Garut) untuk memberikan kepastian terhadap masalah yang diajukan PHRI. Jangan dibiarkan, karena apapun jawaban pemerintah daerah adalah bentuk sikap responsif terhadap masalah yang berkembang,” ujar Hasanuddin, Rabu (21/7/2021) dinihari.
Ia menjelaskan, jawaban pemerintah daerah adalah komunikasi dalam situasi kedaruratan. Tidak boleh dibiarkan atau diabaikan. Sebaiknya para pengusaha (PHRI) diajak bicara, karena kata kuncinya adalah dialog yang selama ini diabaikan.
“Saya yakin pasti ada solusinya,” tandas Hasanuddin seraya menambahkan, apa yang disampaikan PHRI bukanlah semata soal dampak pada PPKM Darurat pada dunia usaha sektor wisata, karena pastilah PHRI mengetahui dan memahami bahwa semua terdampak.