Budaya

Kesenian Khas Garut Ini Ada Sejak Abad 17 Sebagai Media Dakwah Islam

×

Kesenian Khas Garut Ini Ada Sejak Abad 17 Sebagai Media Dakwah Islam

Sebarkan artikel ini
Kesenian khas Garut, Badeng. (Foto: Istimewa)

GOSIPGARUT.ID — Kesenian Badeng merupakan tradisi turun temurun khas masyarakat Garut yang sudah ada sejak abad ke 17. Biasanya Badeng digunakan sebagai media dakwah Agama Islam di kawasan tersebut.

Dilansir dari sipaku.disparbud.garutkab.go.id, tradisi Badeng dikembangkan oleh Arfaen Nursaen, seorang tokoh penyebar Agama Islam yang termahsyur di kawasan Garut dan berasal dari Banten.

Bermula pada tahun 1800an, pria yang juga dikenal sebagai Lurah Acok tersebut sedang melakukan perjalanan dakwahnya menuju kawasan perkampungan di daerah Malangbong, Kabupaten Garut.

Baca Juga:   Guru SMKN 1 Garut Salurkan Bantuan Sembako kepada Warga Sekitar Sekolah

Saat itu ia sedang berjalan menyusuri hutan dan menemukan sebuah benda yang terbuat dari bambu dan berbentuk bulat dan memanjang.

Dengan rasa penasaran yang tinggi Ia pun membawanya ke rumah dan kenalkannya kepada para santri yang belajar agama di padepokannya sebagai medium untuk menyemarakkan tradisi Islam yang masih belum dikenal luas saat itu.

Baca Juga:   Kadisdik Ucapkan Selamat Atas Dilantiknya 11 Anggota Dewan Pendidikan Garut

Sebagai alternative dakwah, Lurah Acok lantas menyuruh para santrinya untuk membuat alat serupa dengan bambu bambu tua yang tersedia disekitar padepokan untuk disusun dan menghasilkan suara yang unik.

Selanjutnya bambu tersebut dipakai untuk berkeliling desa sebagai medium dakwah, untuk mengiringi para santri berkidung lewat naskah sunda yang bercampur dengan Bahasa Arab.

Sejak saat itu, Lurah Acok mencoba membuat agenda rutin untuk berdakwah dan bermusyawarah dengan para tokoh sesepuh dan adat di kawasan Malangbong dan sekitarnya dalam menyebarkan dan mengenalkan Agama Islam.

Baca Juga:   Sepanjang 2019, Garut Siapkan 123 Agenda Budaya dan Seni

Selain itu, beberapa kali Badeng juga digunakan sebagai medium penengah ketika terdapat konflik melalui suara tetabuhan yang mengandung pesan Islami serta nasihat-nasihat baik, sesuai dengan nama Badeng atau Bahadrang (dalam penyebutan sunda) yang artinya musyawarah atau berunding lewat kesenian.

Konten berbayar berikut adalah iklan platform Mixadvert dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *