GOSIPGARUT.ID — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah terus berjalan di berbagai sekolah, termasuk di SDN Pamalayan 3, Desa Pamalayan, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. Namun, pelaksanaan MBG di hari ke-8 pada Selasa (7/10/2025) memunculkan cerita unik yang mencuri perhatian.
Dari foto yang diunggah seorang guru di akun WhatsApp-nya, menu MBG hari itu tampak menggugah selera: nasi, ayam goreng krispi, tahu goreng, pisang, dan pepes sayur daun sosin hijau. Tapi ternyata, banyak siswa yang enggan menyentuh pepes sayur tersebut.
“Entah apa alasannya mereka tidak suka, mungkin karena bentuknya yang kaya ular ijo,” ujar guru pria yang mengajar di sekolah itu sambil tertawa.
Ia menjelaskan, dari total 99 siswa penerima MBG, hampir semuanya menghabiskan nasi, ayam, tahu, dan pisang. Hanya pepes sayur yang tersisa di banyak piring.
“Saya rasa mubah saja kalau tidak dimakan. Coba kalau sayurnya diganti jenis yang disukai anak-anak, mungkin langsung habis,” katanya menambahkan.
Guru tersebut juga membeberkan, seluruh siswa di SDN Pamalayan 3 memang mendapat jatah MBG setiap hari. Namun, berbeda dengan murid, para guru justru tidak semuanya mendapat bagian.
“Dari dapur MBG di Kampung Sukasenang hanya dikirim satu porsi untuk guru. Padahal guru di sini ada sebelas orang. Jadi sepuluh lainnya cuma nonton anak-anak makan,” ucapnya dengan nada bercanda.
Meski demikian, para guru tetap mengapresiasi program MBG yang dinilai membantu pemenuhan gizi anak-anak sekolah dasar di wilayah terpencil.
“Anak-anak jadi lebih semangat sekolah karena tahu bakal dapat makan gratis. Tapi mungkin ke depan, menu sayurnya bisa dibuat lebih menarik — asal jangan mirip ular ijo lagi,” ujarnya menutup percakapan. ***