GOSIPGARUT.ID — Koordinator Persaudaraan Urang Garut Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Jamil Mubarok, mengatakan bahwa pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Garut nomor urut 02, Syakur Amin-Putri Karlina, adalah penerus nilai-nilai perjuangan KH. Anwar Musaddad, yang telah memberikan sumbangsih besar bagi pendidikan Islam di Indonesia.
Almarhum Prof KH. Anwar Musaddad, lanjut dia, adalah pendiri IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang juga dikenal sebagai sosok ulama dan pendidik berpengaruh. Ia juga adalah kakek dari Abdusy Syakur Amin, di mana darah ketauladanan kepemimpinannya mengalir dari sang kakek.Keikhlasan untuk mengabdi bagi masyarakat Garut itu pasti melekat dalam diri Syakur Amin.
“Buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonnya,” tandas Jamil Mubarok dalam diskusi dan deklarasi bertema “Mewujudkan Garut Hebat; Inspirasi Untuk Bangsa” yang digelar Persaudaraan Urang Garut Alumni UIN Sunan Gunung Djati, Jumat, 9 November 2024.
Menurut dia, saat ini Garut sedang menghadapi transformasi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati dalam agenda pemilihan kepala daerah. Para alumni UIN SGD bersatu membentuk Persaudaraan Urang Garut Alumni SGD dalam rangka mempererat tali siraturahmi, memperkokoh persaudaraan untuk sama-sama mewujudkan Garut Hebat melalui figur yang sangat mumpuni: Syakur dan Putri.
Lebih menggembirakan lagi bahwa Syakur Amin didukung oleh Putri Karlina sebagai wakilnya, yaitu seorang tokoh perempuan muda yang penuh inspiratif berasal dari keluarga yang jiwa raganya untuk mengadi bagi bangsa.
“Putri Karlina itu perempuan dan muda, kombinasi yang saat ini paling dibutuhkan untuk membangun Garut, sehingga inovasi dan sensitivitas terhadap permasalahan di masyarakat akan melahirkan terobosan baru dalam membangun Garut,” ujar Jamil Mubarok.
Ia menambahkan, dukungan pihaknya terhadap pasangan Syakur-Putri tidak hanya berdasarkan penilaian atas visi dan misi calon, tetapi juga bentuk penghormatan atau ihtirom terhadap Prof KH. Anwar Musaddad, pendiri IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang juga dikenal sebagai sosok ulama dan pendidik berpengaruh.
“Dukungan ini lahir dari rasa hormat yang mendalam terhadap para pendahulu. Dengan memilih pemimpin yang berakar dari keluarga ulama besar seperti KH. Anwar Musaddad, kami yakin bahwa nilai-nilai keislaman dan integritas akan terus terjaga dalam pemerintahan Kabupaten Garut,” tutur Jamil Mubarok.
Untuk diketahui, Persaudaraan Urang Garut Alumni UIN Sunan Gunung Djati adalah kumpulan para alumni UIN Sunan Gunung Djati yang berasal Garut atau menetap di Garut. Terdiri dari lintas generasi, lintas usia, saat ini tersebar di 42 Kecamatan Kabupaten Garut, di desa-desa hingga kampung-kampung di pelosok Garut.
Dari data alumni yang tercatat di data base UIN SGD, sejak 1980 hingga 2024 jumlahnya berkisar 43.000 orang. Sejak puluhan tahun silam, para Alumni UIN SGD telah banyak berkontribusi di Kabupaten Garut melalui berbagai profesi, mendirikan pesantren, menjadi guru ngaji, guru madrasah, petani, pedagang dan profesi lainnya.
UIN SGD, menurut sejarahnya, didirikan oleh seorang tokoh yang berasal dari Garut, yakni Almarhum Prof KH Anwar Musyaddad. Ia merupakan Rektor Pertama di kampus tersebut. Untuk itu Almuni UIN Sunan Gunung Djati tidak bisa terlepas dari Garut, sangat erat secara sejarah dan suasana kebatinan urang Garut. (Yuyus)