Kesehatan

Duh… Di Desa Situsaeur Karangpawitan Terdapat 52 Balita Stunting, Sekda Garut Lakukan Ini

×

Duh… Di Desa Situsaeur Karangpawitan Terdapat 52 Balita Stunting, Sekda Garut Lakukan Ini

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, melaksanakan peninjauan Gerakan Intervensi Pencegahan Stunting yang bertempat di Posyandu RW 08, Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin (24/6/2024). (Foto: Anggana Mulia)

GOSIPGARUT.ID — Di Desa Situsaeur, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, dilaporkan terdapat 52 balita stunting. Untuk itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, Senin (24/6/2024) mengunjungi desa tersebut dan melakukan peninjauan kegiatan Gerakan Intervensi Pencegahan Stunting di Posyandu RW 08, Desa Situsaeur. Di RW 08 sendiri dilaporkan terdapat satu balita stunting.

Nurdin Yana menyatakan bahwa kunjungannya bertujuan untuk mengamati partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Ia mengapresiasi dedikasi warga yang telah mendonasikan tanahnya untuk pembangunan posyandu.

“Ini penting bagi kita. Alhamdulillah, partisipasi masyarakat dalam penanggulangan stunting sudah ada. Tinggal nanti penetapannya, terutama dari sisi regulasi, demi kepentingan posyandu,” ujarnya.

Nurdin juga mengungkapkan bahwa kader dan tenaga kesehatan di Desa Situsaeur aktif dalam pencegahan stunting. Ia berharap zero new stunting dapat tercapai, mengingat pemerintah daerah telah melakukan upaya maksimal dalam penanganan stunting di Kabupaten Garut.

Baca Juga:   Dinkes Garut Tangani Kasus Gizi Buruk pada Seorang Remaja 14 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang

Nurdin berharap, dengan sinergitas yang dibangun oleh seluruh pihak, mulai dari tokoh masyarakat, kader, tenaga kesehatan, maupun pemerintah kecamatan setempat, zero new stunting dapat segera terwujud, khususnya di Desa Situsaeur.

“Saya punya keyakinan dengan sinergis yang dibangun insya Allah new zero stunting yang kita targetkan insya Allah akan terwujud,” ungkap dia.

Camat Karangpawitan, Dadi Djakaria, menyatakan bahwa intervensi pencegahan stunting ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021. Pelaksanaannya dilakukan di posyandu, pustu, dan puskesmas.

“Stunting ini harus kita minimalisir. Atau mungkin ya harus ditiadakan karena dari stunting ini kan pengaruhnya ini kepada yang lain dalam hal ini tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Baca Juga:   Puluhan Tahun Siswa SD di Garut Pergi dan Pulang Sekolah Pakai Rakit

Dadi berharap gerakan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat, dengan mengajak mereka untuk memeriksakan balita di posyandu.

Di tempat yang sama, Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Sri Prihatin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Serentak Intervensi Pencegahan Stunting yang dilaksanakan secara nasional. Di Kabupaten Garut, kegiatan ini salah satunya diadakan di Posyandu Srikandi RW 08, Desa Situsaeur.

Menurut Sri, Kabupaten Garut telah mencanangkan posyandu paripurna, menyasar seluruh siklus hidup. Namun pada hari ini, pihaknya memfokuskan pada pemantauan tumbuh kembang balita stunting, gizi kurang, ibu hamil, dan anemia pada remaja.

“Untuk pengukuran itu tinggi badan atau panjang badan, terus kemudian lingkar kepala, lingkar lengan yang dilaksanakan untuk bayi dan balita,” jelas Sri.

Baca Juga:   Diduga Gas Bocor, Rumah Semi Permanen di Karangpawitan Terbakar

Sri menambahkan, gerakan intervensi stunting di Kabupaten Garut telah mencapai 93% berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan. Di Kabupaten Garut terdapat balita dengan masalah gizi, sehingga hal tersebut tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk melakukan diseminasi di tingkat kabupaten.

Ia juga menekankan pentingnya mengidentifikasi balita dengan masalah gizi serta memberikan intervensi maksimal, termasuk pemberian PMT dan edukasi, untuk mencapai zero new stunting di Kabupaten Garut.

“Kami menargetkan untuk mengidentifikasi balita dengan masalah gizi, khususnya stunting dan gizi buruk, serta mengintervensi mereka secara maksimal,” tandas Sri. (Nindi N)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *