.png)
GOSIPGARUT.ID — Media sosial sedang diramaikan oleh video yang menampilkan beberapa pegawai dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut yang mengajak untuk memilih salah satu calon presiden/wakil presiden (capres/cawapres). Video tersebut telah menyebar luas di berbagai platform media sosial dan menjadi viral.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, sangat menyesalkan dengan munculnya video sejumlah pegawai Satpol PP yang menyatakan dukungan terhadap salah satu pasangan capres/cawapres. Kata dia, seharusnya hal itu tidak perlu terjadi, apalagi dilakukan oleh pegawai aparatur pemerintah.
“Saya sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Sebagai Satpol PP, adalah garda terdepan dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama Pemilu legislatif dan presiden 2024. Baik itu pegawai ASN maupun honorer, tidak boleh bersikap partisan,” kata Yudha Puja Turnawan di Kantor Satpol PP Kabupaten Garut Jalan Pahlawan kepada para awak media, Selasa (2 Januari 2024)
Menurut dia, Video itu dibuat oleh sekelompok oknum yang terdiri dari satu regu. Mereka merupakan pegawai honorer. Namun sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bawaslu, pegawai honorer dilarang bersikap partisan, terlebih lagi melibatkan institusi Satpol PP yang menjadi garda terdepan bersama Linmas dalam menjaga ketertiban dan keamanan Pemilu legislatif dan presiden 2024.
“Saya bersyukur karena baru saja kami melakukan tabayun bersama Kasatpol PP Garut, Bapak Usep Basuki Eko. Beliau menjelaskan bahwa tindakan itu tidak mencerminkan institusi, dan saat ini sedang dalam proses sidang untuk memberikan sanksi, serta akan dikonsultasikan kepada kepala daerah,” ungkap Yudha.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya berharap setelah tabayun ini, pihaknya selaku Ketua DPC PDI-Perjuangan Garut dan wakil Ketua TPC Ganjar-Mahfud Kabupaten Garut, serta sebagai Anggota DPRD Garut, adalah menjaga kondusifitas Pemilu legislatif dan presiden 2024 secara bersama-sama.
Yudha menyampaikan, tentu kejadian itu menunjukkan perlunya penegakan disiplin yang lebih ketat lagi. Satpol PP memegang peranan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pemilu legislatif dan presiden 2024.
“Alhamdulillah, Pak Kasatpol PP akan mengambil langkah-langkah, dan saat ini sedang memanggil oknum tersebut yang terlibat dalam video,” tandasnya, seraya mengatakan bahwa harapan pihaknya adalah agar peristiwa itu menjadi cermin bagi semua tentang pentingnya menjaga kondusifitas Pemilu legislatif dan presiden 2024.
Yudha menyebut video tersebut tersebar setelah beredar di beberapa grup WhatsApp, dan pihaknya mendatangi kantor Satpol PP Garut untuk melakukan tabayun.
Menurut dia, selama ini pihaknya menghargai kinerja Satpol PP Garut. Yudha mengetahui betul bahwa Satpol PP sudah memiliki reputasi yang baik dalam penegakan perda, pemberantasan miras, serta penertiban atribut APK peserta pemilu yang tidak tertib yang mengakibatkan kesembrautan di perkotaan (melanggar K3). Ia berharap dengan pemanggilan ini, integritas Satpol PP bisa tetap terjaga.
“Tentu saja, dengan adanya video ini, sedikit merusak citra. Harapan kami adanya tindakan yang tegas agar lembaga Satpol PP tetap menjaga integritasnya sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban Pemilu kegislatif dan presiden 2024,” tandasnya.
Sebelumnya vidio yang beredar selama 19 detik itu mempertontonkan dukungan pada salah satu capres/cawapres 2024.
“Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda dimasa depan, Mas Gibran Rakabuming Raka. Terimakasih…” (Yuyus)
