GOSIPGARUT.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut terus mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor susulan yang kemungkinan terjadi saat musim hujan di wilayah selatan Garut. Masyarakat pun diminta waspada dan melakukan penyelamatan sesuai arahan BPBD.
“Kita selalu meningkatkan kewaspadaan, dan selalu mengingatkan masyarakat karena ancaman bencana memang ada,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Sabtu (8/10/2022).
Ia menuturkan Kabupaten Garut seperti daerah selatan memiliki potensi bencana yang cukup tinggi seperti banjir dan longsor. Sehingga menjadi perhatian khusus BPBD Garut dengan selalu siap siaga untuk menanggulanginya.
Upaya BPBD Garut, lanjut Satria, salah satunya melakukan kegiatan mitigasi bencana kepada masyarakat agar memiliki kesadaran dan kesiapsigaan untuk bisa terhindar dari risiko bencana.
“Kita sudah melakukan sosialisasi, memberikan mitigasi kepada masyarakat, semua sudah disampaikan,” ujar dia.
Satria menyampaikan terakhir kejadian bencana yang cukup besar yaitu banjir dan longsor melanda lima kecamatan di daerah selatan Garut, salah satunya Kecamatan Pameungpeuk diterjang banjir menyebabkan 1.644 rumah terdampak pada Kamis (22/9/2022) lalu.
Selain itu, lanjut dia, ada juga jalan yang ambles, kemudian tanah longsor menimpa rumah warga dan menewaskan satu orang. Pemerintah daerah menetapkan tanggap darurat bencana dalam kejadian melanda wilayah selatan Garut selama 14 hari yang berakhir pada 6 Oktober 2022.
“Selama tanggap darurat itu kita berikan bantuan, membersihkan lingkungan, gorong-gorong, dan juga memperbaiki akses jalan,” tutur Satria.
Setelah tanggap darurat bencana selesai, ia menyampaikan, pemerintah daerah selanjutnya menetapkan masa transisi yaitu penanganan dilanjutkan oleh masing-masing dinas terkait, seperti proses bantuan perbaikan rumah.
“Tanggap darurat sudah selesai, petugas di lapangan ditarik, selanjutnya masa transisi oleh dinas terkait,” kata Satria. (ROL)