Peristiwa

Wanita Rentenir di Garut Tega Robohkan Rumah Warga yang Berutang Rp1,3 Juta

×

Wanita Rentenir di Garut Tega Robohkan Rumah Warga yang Berutang Rp1,3 Juta

Sebarkan artikel ini
Bekas rumah warga yang dirobohkan rentenir di Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. (Foto: Istimewa)

GOSIPGARUT.ID — Seorang rentenir di Kabupaten Garut, melakukan aksi brutal. Wanita berinisial A tersebut, nekat merobohkan rumah warga yang belum mampu membayar utang padanya sebesar Rp1,3 juta.

Rentenir itu merobohkan rumah warga bernama Undang (42) di Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Kepala Desa Cipicung, Uban Setiawan mengatakan aksi itu dilakukan saat Undang dan keluarganya tidak berada di rumah.

“Dirobohkan hari Kamis (8/9/2022) pekan lalu kalau tidak salah. Waktu rumah dalam keadaan kosong,” kata Uban, Jumat (16/9/2022). .

Baca Juga:   Sepeda Motor Adu Banteng di Jalan Raya Garut -- Karangpawitan, Satu Orang Meninggal Dunia

Menurut dia, Undang dan anak-anaknya ini pergi menyusul istrinya, Sutinah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Bandung.

Mereka meninggalkan Kabupaten Garut dalam keadaan terpaksa, karena takut selalu ditagih dan diteror oleh rentenir tersebut.

“Rentenir itu punya pengawal, biasalah namanya juga rentenir pasti begitu. Jadi saat dirobohkan itu Pak Undang dan keluarganya tidak tahu,” ucapnya.

Baca Juga:   Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Beringin di Taman Setda Garut Tumbang

Menurut Uban, keluarga Undang ini meminjam uang ke rentenir Rp1,3 juta untuk suatu keperluan. Bukan hanya membayar biaya pokok utang, keluarga ini diwajibkan untuk membayar uang Rp350 ribu sebagai bunga di setiap bulannya.

“Di tengah-tengah mereka tidak punya uang untuk membayar utang ke rentenir, Bu Sutinah memutuskan bekerja menjadi asisten rumah tangga di Bandung, agar dapat membayar utang tersebut,” katanya.

Baca Juga:   Hujan Badai Sebabkan Hasil Tangkapan Nelayan Pantai Jayanti Menurun Tajam

Undang sendiri sehari-hari dikenal bekerja serabutan. Menurut Uban, pekerjaan yang biasa dilakukan adalah menjadi buruh cangkul. “Jika tidak ada yang menyuruh bekerja, ya menganggur. Kalau nganggur itu Pak Undang mengasuh anaknya yang masih SD,” ujarnya.


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *