GOSIPGARUT.ID — Desa Margamulya, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, memiliki pesona alam yang indah. Di sana terdapat beberapa objek wisata air terjun, seperti Curug Dengdeng, Curug Lalay, dan Curug Lawang.
Desa yang terletak di wilayah Garut Selatan itu pun memikiki hasil pertanian cukup melimpah, mulai dari pisang, cabai, rempah-rempah, dan nira (bahan baku membuat gula aren). Potensi pertanian tersebut bisa dikembangkan untuk memulihkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid -19.
Sayangnya, akses jalan menuju ke lokasi wisata air terjun terkendala kondisi jalan yang rusak parah hingga sulit dilewati. Jalan sepanjang 15 kilometer itu masih berupa bebatuan dan tanah sehingga memakan waktu tempuh dua jam perjalanan bagi yang belum biasa melewatinya.
Dampak dari kondisi jalan tersebut mengakibatkan mahalnya ongkos transportasi. Bagi yang menggunakan jasa ojeg harus mengeluarkan biaya Rp50 ribu hingga Rp75 ribu dalam satu kali jalan.
Sekretaris Desa Margamulya, Yuliana Effendi dan Patriot Desa Zaenal Mustofa Subagja membenarkan kondisi jalan yang rusak dan sulitnya mengakses jaringan internet berdampak pada belum maksimalnya penggalian potensi alam di desa itu.
Menurut keduanya, pengembangan objek wisata alam masih terkendala akses jalan yang rusak parah dan sulitnya mengakses jaringan internet (blank spot).
“Di Desa Margamulya sangat kesulitan mengikuti update informasi. Jika ingin mendapatkan sinyal internet, harus naik gunung atau mencari tempat yang tinggi,” kata Yuliana Effendi.