GOSIPGARUT.ID — Memasuki masa tenang pemilu, sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persatuan Islam (Persis) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan pemilu damai. Upaya tersebut dikemas dalam kegiatan Tabligh Akbar dan Bakti Sosial di komplek STAI Persis Garut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis) Iqbal M Dzial AM, mengatakan, sebagai kalangan menengah (middle class) mahasiswa harus mengambil dua peran sekaligus, yakni dalam wilayah kebangsaan dan wilayah kemasyarakatan.
“Di wilayah kebangsaan mahasiswa harus ikut mensukseskan rencana-rencana baik negara dengan menyeberluaskan pada masyarakat, serta di wilayah kemasyarakatan mahasiswa mesti mengabdi untuk masyarakat serta menjadi penyambung lidah masyarakat. Dengan dua aksi penting ini, kemajuan Indonesia akan berangsur cepat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Randi Basyuni Maulana, mengungkapkan, tidak hanya menciptakan pemilu damai, mahasiswa pun harus ikut serta dalam memastikan jalannya pemilu yang sehat, jujur, dan adil. Terlebih pesta demokrasi Indonesia tinggal menghitung hari.
Kegiatan yang bertemakan “Hidup Rukun Berbangsa dan Bernegara untuk Menyikapi Perbedaan dalam Mengawal Pemilu Damai 2019″ itu diharapkan memberi kontribusi dalam menciptakan kualitas pemilu yang lebih baik.
“Kegiatan ini selain dilaksanakan dalam rangka ikut berkontribusi bagi pemilu damai juga berupaya memberikan kebermanfaatan kepada warga sekitar,” ujar Randi.
Ia menambahkan, arah bangsa diharapkan berubah lebih baik pasca pemilu nanti. Tidak cukup berharap, Randi mengingatkan jika peran serta pengabdian mahasiswa sangatlah penting dalam segala aspek, ruang, dan waktu.
“Peran mahasiswa dalam mewujudkan pemilu damai bisa dengan melakukan literasi politik terhadap masyarakat umum, terutama yang awam, menghindari money politic, wujudkan rasa saling menghargai, tidak saling menghujat dengan pihak berbeda pandangan dan hal lainnya sangkan tercipta persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa. Tidak hanya itu, mahasiswa jangan terjebak politik pragmatis,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 orang, terdiri dari 300 jama’ah serta 200 masyarakat sekitar yang akan menerima santunan sembilan bahan pokok (sembako). (Yuyus)