GOSIPGARUT.ID — Ketua Garut Indeks Perubahan Strategis (GIPS), Ade Sudrajat, kembali mengkritisi pembangunan Jembatan Wareng di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. Proyek yang mulai dikerjakan sejak 2022 itu dinilai masih jauh dari standar keamanan, meski telah melalui proses audit Inspektorat serta mendapatkan tambahan anggaran pada masa kepemimpinan Bupati Garut sebelumnya, Rudy Gunawan.
Ade menyebut pihaknya heran dengan hasil akhir konstruksi jembatan yang menghubungkan Desa Tegalgede dan Desa Tanjungjaya itu. Padahal, sejumlah langkah pengawasan disebut sudah dilakukan. “Dulu sudah sempat dicek langsung oleh Pak Rudy saat masih menjabat bupati, bahkan ada tambahan anggaran. Setelah itu Inspektorat melakukan audit. Tapi sampai sekarang, hasilnya masih begitu-begitu saja. Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya hasil audit itu?” ujarnya dengan nada kecewa.
Menurut Ade, jembatan tersebut merupakan jalur penting bagi aktivitas ekonomi dan mobilitas warga di dua desa. Namun, kondisi fisik di lapangan dianggap belum menunjukkan perbaikan signifikan. “Kalau hasil pembangunan tetap seperti ini, jelas ada yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Jangan sampai masyarakat dirugikan oleh proyek yang tidak sesuai standar,” tegasnya.
GIPS sendiri telah melakukan pengecekan lapangan dan mendapati bahwa kualitas konstruksi jembatan masih jauh dari layak. Beberapa bagian bahkan dinilai berpotensi membahayakan pengguna jika tidak segera diperbaiki.
Desakan Tindak Lanjut Hukum
Ade menilai persoalan ini tak cukup diselesaikan melalui audit administratif saja. Ia mendesak pemerintah daerah untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan dengan langkah hukum terhadap pihak yang diduga lalai dalam proses pembangunan.
“Ini bukan sekadar soal anggaran yang terbuang, tapi soal keselamatan warga. Jika ada pihak yang bermain-main dengan proyek publik, maka harus ada konsekuensi hukum yang jelas,” pungkasnya.
Hingga kini, pemerintah daerah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait desakan tersebut. Warga berharap jembatan yang menjadi urat nadi penghubung dua desa itu segera mendapatkan penanganan serius demi mencegah potensi kecelakaan atau kerusakan lebih lanjut. ***

.png)











