GOSIPGARUT.ID — Sebagai daerah penghasil tembakau terbanyak di Provinsi Jawa Barat, di Kabupaten Garut rencananya akan dibangun sentra industri tembakau. Penjabat (Pj) Bupati Barnas Adjidin menegaskan dukungannya terhadap pembangunan sentra tersebut karena bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Barnas menyampaikan, nantinya di sentra tersebut akan ada beberapa industri yang mengembangkan kualitas hasil tembakaunya, mulai dari cita rasa, kadar, dan proses pengolahan tembakau sehingga nantinya bisa dijual.
“Sekarang lagi dibicarakan persiapan-persiapannya sehingga nanti apabila itu dilaksanakan itu sudah settle (tetap) tidaknya,” kata dia, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Feasibility Study Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kabupaten Garut, Jum’at (15/3/2024).
Sementara Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Barat berperan sebesar 28% terhadap industri di Indonesia, di mana salah satunya adalah industri tembakau.
“Bahkan Bappenas menginginkan 2045 di saat Indonesia emas itu Jawa Barat menjadi 48% katanya industrinya. Jadi ya PR-nya banyak Pak, salah satunya mungkin yang akan kita sama-sama kerjakan ini Pak Bupati, kita akan membuat sentra mungkin ini yang pertama kali di Jawa Barat,” ucap dia di hadapan Pj. Bupati Garut.
Noneng menyebutkan alasan pihaknya memilih Kabupaten Garut sebagai tempat didirikannya Sentra Industri Hasil Tembakau tersebut karena Garut merupakan daerah terbesar penghasil tembakau di Provinsi Jawa Barat, dengan luas peta persebaran tembakau sekitar 4.105 hektar. Oleh sebab itu, dengan adanya sentra diharapkan dapat menambah pendapatan bagi daerah.
“Tentu saja minta dorongan juga dari Kemenperin untuk memudahkan terbentuknya sentra ini, dan tentu saja dari ibu bapak dari Bea Cukai,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Ridwan Effendi, menjelaskan bahwa Kabupaten Garut sudah memiliki 12 perusahaan pengolahan hasil tembakau yang masing-masing sudah memiliki brand di antaranya seperti Mencos, Bola Dunia, dan lainnya yang akan berkontribusi dalam peningkatan kualitas produksi.
“Jadi tidak hanya budidayanya kemudian panen, kita sudah mulai ke olahan hasil tembakau dan di Garut alhamdulilah hampir yang ada di kami ada 12 perusahaan yang mengolah hasil tembakau,” ucapnya. (Nindi N)