GOSIPGARUT.ID — Wakil Bupati (Wabup) Helmi Budiman mengatakan pada tahun 2021 investasi di Kabupaten Garut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni dari angka Rp1,1 triliun ke Rp1,29 triliun. Namun, di tahun 2022 pencapaian investasi masih jauh daripada target yang ditetapkan.
“Salah satu sebabnya adalah kesulitan perizinan, mungkin salah satunya. Oleh karena itu saya tidak ingin ada kesulitan dalam perizinan sehingga (tidak ada anggapan) ‘nggak mau ah ke Garut mah cenah hese investasi teh izinna oge hese’. Saya tidak mau seperti itu. Kenapa? Karena kita memerlukan investasi ada di Kabupaten Garut,” kata dia, Selasa (31/5/2022).
Helmi menuturkan pihaknya menginginkan proses perizinan di Kabupaten Garut bisa lebih cepat agar banyak pengusaha yang tertarik berinvestasi di daerah ini.
“Karena kita menginginkan adanya investasi di Kabupaten Garut, baik investasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat maupun dari luar Garut,” ujarnya.
Helmi memaparkan, Kabupaten Garut memerlukan investasi yang tumbuh besar agar laju pertumbuhan ekonomi di daerahnya bisa tinggi. Karena, menurutnya, hal ini juga menjadi salah satu cara untuk membuka lapangan pekerjaan.
“Bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat (jika) pertumbuhan (ekonomi) kalau tinggi ? Uang yang beredar banyak, kemudian cepat perputarannya, itu akan membutuhkan tenaga manusia yang banyak. Artinya kita bisa mempekerjakan banyak orang. Jadi kalau pertumbuhannya cepat bisa garawe di dinya, nu nganggur bisa saeutik. Sebab apa? Sebab duit banyak datang ke Garut,” ucapnya.
Dengan laju pertumbuhan ekonomi tinggi, investasi besar, dan uang yang beredar, Wabup meyakini akan pula membuka lebar investasi, sehingga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, investasi besar, uang yang beredar banyak, ngarawelanna oge gampang. Itulah maksud kenapa kita membuka investasi yang lebar, (yaitu) agar masyarakat sejahtera,” kata Helmi. (Yan AS)