GOSIPGARUT.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebut, sekitar 500 desa dari total 5.000 lebih desa di Jabar masuk dalam kategori rawan bencana tinggi, khususnya bencana hidrometeorologis.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar, Dani Ramdan menerangkan, ke-500 desa yang berkategori sangat rawan bencana yang dipengaruhi cuaca tersebut tersebar di seluruh wilayah Jabar.
“Hampir di seluruh kota/kabupaten, tapi yang paling banyak di Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bogor karena disesuaikan dengan jumlah wilayah kecamatan dan desanya, paling banyak di sana,” ungkap dia, Sabtu (6/2/2021).
“Kalau di bagian timur di Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu. Kalau di bagian utara ada Subang, Karawang, dan Bekasi, ya yang kategori desa dengan potensi tinggi bencana itu, dari 5.000 desa di Jabar, ada 500-an (yang masuk kategori rawan bencana tinggi) ” ujar Dani melanjutkan.
Untuk mengantisipasi dampak bencana tersebut, BPBD Jabar pun telah melakukan langkah antisipasi lewat program Desa Tangguh Bencana (Destana). Hingga akhir Januari lalu, kata dia, sedikitnya 250 di Jabar desa telah dibekali konsep dan peralatan untuk menghadapi bencana.
“Kita bangun baru 250-an, setengahnya. Kita buat percepatan untuk 250 desa yang lain dengan program fast track. Kalau standar Destana BNPB itu ada 16 indikator, nah untuk kondisi saat ini minimal ada tiga indikator dulu. Ada satgas, ada peralatan yang stand by, dan anggaran yang tersedia. Dengan itu, ada indikator yang keempat, yaitu indikator pelatihan bagi masyarakat paling tidak tokoh dan relawan pemuda,” papar Dani.