GOSIPGARUT.ID — PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan, reaktivasi jalur kereta api Stasiun Garut-Cikajang, Kabupaten Garut, akan masuk rencana tahap dua setelah tahap pertama reaktivasi Stasiun Cibatu-Garut selesai akhir tahun 2019.
“Sekarang baru sampai Garut dulu tahap pertama, setelah Cibatu-Garut nanti rencana bisa sampai ke Cikajang, pasti dilanjutkan,” kata Vice President Corporate Culture and General Facilities PT KAI, Mateta Rijalulhaq di sela-sela kegiatan PT KAI Mengajar di SD Negeri Padasuka 2, Kecamatan Cikajang, Rabu (30/10/2019).
Ia menuturkan, PT KAI saat ini sedang mengerjakan reaktivasi jalur rel kereta api dari Stasiun Cibatu-Garut yang ditargetkan mulai beroperasi melayani masyarakat awal 2020. Setelah sampai Stasiun Garut, PT KAI merencanakan reaktivasi rel kereta api Stasiun Garut-Cikajang sejauh 28 km yang selama ini sejak tahun 1982 tidak berfungsi.
“Jalur Cikajang itu masih ada, bangunan stasiunnya juga masih ada, cuma kondisinya tidak karuan, maklum bangunannya kan ditinggalkan,” kata Mateta.
Ia menambahkan, reaktivasi jalur kereta api Stasiun Garut-Cikajang itu sudah lama diharapkan masyarakat untuk memudahkan akses transportasi massal selain mobil angkutan umum. Selain itu, kawasan Cikajang memiliki banyak potensi seperti hasil bumi yang harus didukung dengan transportasi massal seperti kereta api agar pertumbuhan ekonomi di Garut berkembang cepat.
“Saya yakin nanti Cikajang ini akan menjadi sumber hasil bumi, apalagi sekarang sedang menggalakan produk kopi,” ujar Mateta seraya menambahkan, reaktivasi kereta api tidak hanya di Garut, tetapi daerah lain juga seperti Bandung-Ciwidey, Banjar-Pangandaran, Bandung-Majalaya, dan Tanjungsari.
“Pak Jokowi (Presiden Indonesia) dan PT KAI serius tentang perkeretaapian, menghidupkan jalur kereta api,” katanya lagi.
Seorang warga Cikajang, Kabupaten Garut, Euis Yani (55) mendukung rencana reaktivasi jalur kereta api Stasiun Garut-Cikajang karena akan memudahkan masyarakat pergi ke kota.
“Saya mendukung kereta api ke Cikajang diaktifkan lagi, karena nanti kalau mau ke Garut ongkosnya akan murah, sekaligus bisa bernostalgia,” kata Euis yang tahun 1980-an sempat merasakan kereta api di jalur Cikajang itu. (Ant/Gun)

.png)












