GOSIPGARUT.ID — Kekosongan jabatan direktur utama (dirut) sejumlah rumah sakit di bawah naungan Pemprov Jabar, termasuk RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, terus menjadi sorotan DPRD Jabar yang berharap jabatan tersebut segera diisi.
Sekretaris Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya menyoroti pernyataan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menyebut, sulitnya mencari sosok dokter yang mampu mengelola rumah sakit sebagai alasan lambannya pengisian jabatan tersebut.
Menurut Abdul Hadi, pengisian jabatan dirut sebenarnya bukan perkara yang rumit. Pasalnya, kata dia, dokter yang memiliki kemampuan manajerial banyak. Dia yakin, jika rekrutmen dirut rumah sakit tersebut digelar secara terbuka, peminatnya bakal banyak.
“Kalau dibuka ke publik dan dokter yang dari luar kota bisa ikut, saya yakin dokter yang mampu mengelola rumah sakit itu banyak,” ungkap Abdul Hadi.
Terlebih, ia pun yakin, ketertarikan dokter untuk menempati jabatan dirut rumah sakit tinggi. Sebab, tunjangan penghasilan pegawai (TPP) di lingkungan Pemprov Jabar paling tinggi setelah Pemprov DKI Jakarta.
“Masa sih gak ada yang minat? TPP kita paling besar, itu kan harusnya menjadi daya tarik,” ujar Hadi.
Ia juga menekankan, jangan sampai persoalan kekosongan jabatan dirut ini berlarut hingga pembahasan anggaran murni 2020 mendatang.
“Katanya sih Dinkes (Dinas Kesehatan) bulan ini membuka rekrutmen, tapi sekarang sudah mau habis bukan Juni belum ada informasi lagi,” kata Hadi.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengakui, tidak mudah mencari sosok dokter yang memiliki kemampuan untuk mengelola sebuah rumah sakit.