Berita

Banyak SD Pemenang Proyek DAK di Garut Selatan Harus Melakukan Perbaikan

×

Banyak SD Pemenang Proyek DAK di Garut Selatan Harus Melakukan Perbaikan

Sebarkan artikel ini
Salah satu SD pemenang proyek DAK 2019 di Kecamatan Cisewu, Garut Selatan, yang disurvei tim monitoring. (Foto: Istimewa)

GOSIPGARUT. ID — Seksi Sarana Bidang Sekolah Dasar (SD) pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut bersama fasilitator proyek rehabilitasi dan pembangunan ruang kelas baru yang dibiayai Dana Aloksi Khusus (DAK) tahun 2019, saat ini tengah melakukan survei ke 156 SD pemenang proyek tersebut yang tersebar di 16 kecamatan Garut Selatan.

Kegiatan survei dimulai sejak Kamis, 12 Desember 2019, berawal di Kecamatan Talegong dengan memeriksa tujuh SD yang telah direhab dan dibangun ruang kelasnya sejak bulan Juli 2019 itu. Kemudian, pada Jum’at dan Sabtu (13 – 14/12/2019), tim survei melakukan pemeriksaan di 14 SD yang ada di Kecamatan Cisewu.

“Setelah rampung dari Cisewu, rencananya kami melakukan survei di Kecamatan Caringin dan Mekarmukti. Mungkin di sana kami bertugas sampai Minggu sore, karena Senin (16/12/2019) pagi kami harus masuk dulu kantor di Dinas Pendidikan Garut,” kata Kepala Seksi Sarana Bidang Sekolah Dasar, Ma’mun Gunawan, saat bersua dengan GOSIPGARUT.ID di penginapan Salewo, Cisewu, Kamis (12/12/2019) malam.

Baca Juga:   Wabup Garut Cek Kesiapan Pelaksanaan KBM Tatap Muka di Garut Selatan

Menurut dia, secara umum hasil pelaksanaan proyek DAK 2019 di sejumlah SD yang ada di Kecamatan Talegong dan Cisewu sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat oleh fasilitator. Tetapi memang, lanjutnya, ada beberapa sekolah yang harus melakukan perbaikan karena ditemukan ketidaksesuaian dengan dokumen perencanaan terutama kualitas bahan material.

“Seperti ada sekolah yang lalai tidak mengganti kusen yang setelah dicek ternyata sebagiannya keropos. Itu harus dibongkar lagi dan diganti dengan yang baru. Kemudian ada sekolah yang belum memasang batu prasasti. Kepada pihak sekolah tersebut, kami menginstruksikan agar prasasti segera dipasang di tembok samping pintu tiap ruang,” ujar Ma’mun.

Baca Juga:   Plastik ABS dalam Industri Otomotif: Material Unggulan untuk Komponen Kendaraan

Ia menambahkan, bahwa pihaknya pun menemukan ruang sekolah yang direhab proyek DAK, kacanya pecah atau sambungan kacanya yang masih terpasang. Hal itu tentu harus diganti utuh sesuai ukuran daun jendela. Ditemukan juga mebelair (berupa meja, kursi, dan lemari) yang kualitasnya jelek. Pihaknya meminta agar sekolah mengembalikan ke pihak suplier untuk mengganti mebelair dengan kualitasnya baik.

Baca Juga:   Persiapan Pemekaran, Tenaga Pendidik untuk Garut Selatan Dipersiapkan

“Kami juga menemukan pengerjaan proyek yang lambat sehingga masih ada bagian ruang yang belum selesai. Kami instruksikan pengerjaan harus dikebut agar mencapai target sesuai jadwal. Kami tekankan agar pada 28 Desember 2019 merupakan batas akhir untuk sekolah memperbaiki kembali ketidaksesuaian yang ditemukan,” jelas Ma’mun.

Ia menerangkan, hasil survei (monitoring) ke SD-SD itu sudah dilaporkan ke Kepala Bidang SD dan diinformasikan ke setiap Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan masing-masing, baik di Kecamatan Talegong maupun Cisewu, agar Korwil segera menindaklanjutinya. ***


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *