Berita

244 Bencana Alam Terjadi di Garut Sepanjang Oktober 2024-Februari 2025, Terbanyak Tanah Longsor

×

244 Bencana Alam Terjadi di Garut Sepanjang Oktober 2024-Februari 2025, Terbanyak Tanah Longsor

Sebarkan artikel ini
Lokasi longsor di Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, yang terjadi Minggu (23/2/2025) sore.

GOSIPGARUT.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mencatat sebanyak 244 kejadian bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin kencang yang melanda sejumlah daerah selama memasuki musim hujan sejak Oktober 2024 sampai 28 Februari 2025.

“Sebanyak 244 kejadian bencana selama kurun waktu ini 17 Oktober 2024 – 28 Februari 2025,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh, Selasa (11/3/2025).

Ia menuturkan, Kabupaten Garut merupakan daerah rawan terjadi bencana alam, terutama saat musim hujan, sehingga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap daerah yang berpotensi terjadi bencana.

Baca Juga:   Suami Pembunuh Istri di Garut Ditangkap Setelah 13 Bulan Jadi Buronan Polisi

Pemkab Garut, tambah Aah, sudah melakukan kesiapsiagaan bencana alam hidrometeorologi basah mulai 17 Oktober 2024 sampai 31 Mei 2025 dengan melibatkan semua unsur untuk bersama-sama mengantisipasi dan menanggulanginya.

“Kita memang terjadi beberapa bencana, beberapa kejadian atau peristiwa, sehingga menimbulkan dampak terhadap masyarakat,” ujar dia.

Aah menyebutkan, selama kurun waktu musim hujan akhir dan awal tahun itu terjadi bencana alam di sejumlah daerah yakni paling banyak tanah longsor 136 kejadian, kemudian angin kencang 90 kali kejadian, dan banjir 18 kejadian.

Baca Juga:   Disdukcapil Garut Percepat Perekaman Data untuk Pembuatan E-KTP

Kejadian itu, kata dia, menyebabkan kekhawatiran di masyarakat, serta menimbulkan dampak kerusakan seperti rumah sebanyak 483 rumah, infrastruktur, irigasi, fasilitas umum seperti sekolah maupun masjid, dan lahan pertanian.

Aah menyebutkan bencana hidrometeorologi itu berdampak pada kehidupan manusia sebanyak 1.292 jiwa dari 497 kepala keluarga, dua orang di antaranya meninggal dunia, tiga orang luka-luka, dan satu orang hilang.

Upaya menanggulangi bencana alam itu, kata dia, dengan mengutamakan mitigasi bencana kepada masyarakat untuk bisa meminimalisasi risiko dampak bencana alam, kemudian melakukan gerakan bersama membersihkan saluran air yang menjadi penyebab banjir.

Baca Juga:   Bertambah Lagi 276, Positif Covid-19 di Garut Tembus 14.445 Kasus

“Kita sedang melaksanakan gerakan bersama seluruh SKPD untuk membersihkan atau sekaligus melakukan penanganan dampak banjir di beberapa lokasi di 42 kecamatan, ada 54 titik yang kita lakukan gerakan bersama,” kata Aah. (Ant)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *